Bagian 2

627 Words
Pemberitahuan, Cerita ini dari 1- 5 bab hanya setengah. jika ingin full bisa ke google play. author gak punya naskah full karena laptop yang lama hilang. mohon maaf ya... Terima kasih... *** Sejak Axelle kerumah Suri sejak itu pulalah kehidupan Suri dan ibunya sedikit terbantu. Setiap hari Axelle menyuruh anak buahnya untuk mengantar makanan ataupun pakaian layak bahkan Axelle berniat untuk membelikan rumah agar tinggal di tempat layak. Tapi, Ibu menolak karena tidak ingin memiliki utang budi. Menurut ibu hidup sederhana lebih enak disbanding hidup atas belas kasih orang. Setiap hari suri selalu diantar kesekolah oleh Axelle bahkan di jam sibukpun ia menyempatkan diri untuk menjemputnya pulang. Hal yang indah sebelum terjadinya kerusuhanAxelle menunggu Suri di depan pintu rumahnya tak lama dua orang preman datang tanpa permisi ia masuk dan mendatangi ibunya Suri. ''Om mau apa? Ibu sedang sakit.'' Kata Suri sambil menghadang jalannya. Salah sau preman itu memegang kepala Suri lalu meminggirkannya. ''Sakit? Hah kami butuh pelampiasan jadi biarkan kami lewat, kamu pergilah sekolah.'' Kata Preman itu, Suri mendengar suara batuk ibunya. ''Jangan.'' Kata Suri sambil menarik baju preman itu. ''Hei, gak dengar kata gadis ini.'' Axelle angkat suara.''Diamlah mister, ibunya Suri ini dulu p*****r dan jadi langganan kami untuk bermain.'' Jawab preman satunya. ''Oke, Suri kemarilah.'' Axelle membawa Suri keluar. ''Ibu... Ibu.'' Panggil Suri seraya menangis ia memberontak tak ingin ikut. ''Suri, diamlah aku akan membantumu.'' Kata Axelle. Axelle mengeluarkan gawainya lalu menelfon anak buahnya untuk memberesi dua preman tersebut. ''Datanglah ke sini dan habisi dua preman itu. bawa ibu gadis itu ke rumah sakit terdekat untuk di rawat.'' Kata Axelle setelah itu mneutup telfonnya. ''Ayo kuantar sekolah, percayalah denganku Suri.'' Kata Axelle dan Suri mengangguk sambil menghapus air matanya. ***Dulu ibunya adalah seorang wanita baik- baik tapi ia terpaksa menjual dirinya demi menghidupi Suri yang waktu itu pernah kecelakaan dan butuh biaya besar. Papah Suri waktu itu memilih untuk pergi dan tidak bertanggung jawab, ia pergi untuk menikahi janda kaya yang memiliki harta yang berlimpah. Setiap malam ibunya menjadi kupu- kupu malam menghibur setiap lelaki hidung belang hingga memuasi diri mereka, lalu lama- kelamaan Suri mulai besar dan di bully oleh temannya karena memiliki ibu seorang l***e binal. Melihat anaknya di ejek akhirnya ibu berhenti dan mengurung diri dirumah makan sekedarnya dan mengurusi Suri. Setiap lelaki yang datang Ibu harus bersikap datar dan menolak bila melayani klien terlebih ia sudah mulai sakit- sakitan. Untung saja Suri merawatnya dan menjaga dirinya saat ini. ****Suri pulang sekolah ia dengan terburu- buru ia pulang kerumahnya dan ia langsung terduduk ketika rumah itu rata dengan tanah. ''Ibuku.'' Suri menangis tapi dua tangan kokoh memegang pundaknya dan membantunya berdiri. ''Jangan menangis jadilah kuat seperti ibumu. Ibumu berada di rumah sakit.'' Kata Axelle. Suri menghapus air matanya lalu berdiri. ''Ayo.'' Axelle membawa Suri menuju mobilnya dan mengantarkannya ke rumah sakit. Sampai disana ia mengikuti langkah Axelle hingga sampai disebuah ruang yang hanya ada ibunya di dalam sana. ''Ibu kenapa?'' Tanya Suri. ''Ibumu berada diruang isolasi, ia tidak bisa didekati karena masa kritis.'' Kata Axelle. Axelle tadi berkonsultasi dengan dokter katanya Ibunya suri mengalami infeksi mulut Rahim dan sudah sangat parah karena tidak segera di sembuhkan lalu memiliki gangguan saluran pernafasan kritis hingga ketika ia batuk akan meneluarkan darah. Suri menghapus air matanya ia kemudian duduk seraya memanggil ''Ibu... Ibu... Ibu...'' Sungguh jika ibunya mati ia sama siapa dan bagaimana nasibnya. Axelle duduk di samping Suri dan melihat gadis malang itu. ''Ibumu tidak bisa di rawat disini minimal harus keluar kota untuk mendapatkan penanganan yang maksimal.'' Beritau Axelle. Suri berfikir mau dapat biaya dari mana kalau harus keluar kota. Suri akhirnya menatap Axelle untuk pertama kalinya ia berani menatap manik mata tajam lelaki itu. "Dulu ibuku menjual dirinya demi kesembuhanku sekarang aku akan menjual diriku demi kesembuhan ibuku.'' Kata Suri Flashback
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD