BAB 6 RAIHAN

864 Words

Kuharap ini mimpi. Tapi sungguh ini sebuah kenyataan. Rasanya lega, sekaligus menyesakkan. Tidak ada arti yang mudah. Malam ini aku tidur di penginapan dan Farhan datang. Cukup lama dia menyimpan marah setelah kejadian yang menimpa istrinya. "Ada sesuatu?" "Kurasa Meta akan jadi kelemahanku bagi mereka." "Berhentilah. Sudah saatnya hidup normal." Dia terdengar seperti seorang ayah, padahal aku jelas lebih tua darinya. "Yah, seperti kamu yang kini menikmatinya." "Maaf, mencurigaimu. Aku sangat tidak bisa kehilangannya." "Aku tahu. Mungkin Meta juga akan seberharga itu untukku, mungkin nanti." "Dia baik. Keluarganya. Saudarinya. Mereka semua baik. Kadang rasanya rumah itu lebih nyaman daripada tempat Bunda." Tidak ada tempat yang nyaman bagiku. Di mana saja akan ada musuh, tapi begit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD