“Pagi, Dok,” sapa Hendra lebih dulu, begitu Andre sudah tiba di hadapan dirinya dan Kaivan. “Pagi Pak Hendra,” balas Andre ramah seperti biasa, lantas mengangguk sopan pada Kaivan. “Kalau begitu, gue balik, Hen,” pamit Kaivan yang merasa terganggu dengan kedatangan Andre. Lebih tepatnya karena dirinya masih terbakar cemburu, mengingat Lujeng berhubungan dengan lelaki berprofesi dokter kandungan tersebut. “Mari, Dok,” pamit Kaivan berusaha sopan. “Silakan, Mas,” sahut Andre. Hendra menatap punggung Kaivan yang keluar dari klinik, ia mengerti perasaan sahabatnya yang merasa cemburu mendengar kabar hubungan Andre dan Lujeng. “Bagaimana keadaan Bu Lisa dan baby, Pak Hendra? Apa ada keluhan?” tanya Andre begitu Kaivan pergi. “Alhamdulillah, Dok, semua baik. Mudah-mudahan sudah bisa pulang