Perasaan Yang Membingungkan

1231 Words

Keysha berhasil membuka pintu kamarnya. Ia mulai berjalan perlahan masuk ke kamar itu. Berat melangkah dengan segala rasa. Sepasang matanya segera menangkap tempat tidur yang sempat menemani hari-hari awalnya tinggal di sini. Keysha tersenyum, minimal untuk saat ini. Ia bisa berdua saja dengan ranjangnya. Tidak ada Rasha yang bisa datang kapan saja dengan segala ketakutan dan ancaman yang selalu menghantui. “Akhirnya, aku nggak harus satu kamar sama dia,” ucap Keysha merasa tenang. Menyusuri kamar itu, masih sama. Ia menatap pintu kamar mandi. Kamar mandi di kamarnya yang tidak kalah mewah dengan segala perlengkapan mandi bak kamar di hotel bintang lima. “Iya, hal yang bisa aku lakukan saat ini adalah mandi seperti putri dongeng. Pasti seger banget dan nggak perlu khawatir ada Rasha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD