Wirdan datang ke Swiss. Ia mengurus kepindahan banyak dokumen rahasia opanya. Yang memang baru bisa diakses pada usia sekian. Ia tak paham kenapa opanya membuat peraturan demikian. Tapi ketika ia buka ternyata ada surat berharga untuk keturunan mereka. Yang tentu saja adalah dua anak perempuan. Ya jatah juga istilahnya. Hanya bisa diambil oleh mereka secara langsung. Jadi Wirdan memberitahu staf bank kalau ia akan datang lagi nanti bersama anak-anaknya. Setelah itu ya mereka keluar. Urusan dianggap selesai untuk sementara waktu. "Lalu untuk harta yang satu lagi akan bagaimana?" "Aku sedang mempertimbangkan untuk memindahkannya. Tapi tak merasa yakin." "Karena bukan hakmu?" "Meski dalam surat yang tertera ada aturan kalau itu jatuh padaku, aku sulit saja mengambilnya. Bagaimana kalau

