Tercipta Untuknya

1563 Words

Khayra masih memikirkan lelaki itu meski sudah sampai di rumah. Ya hanya memikirkan sih. Tapi tetap saja agak menganggu. Walau ya ia berusaha untuk tak memedulikan. Haaaah. Memang masa lalu adalah masa lalu. Namun entah kenapa, ia masih takut dengan masa lalu itu sendiri. Ia berusaha tegar dan kuat. Tapi tampaknya itu hanya tameng. Ia tak tahu harus bagaimana kalau masa lalu itu harus diungkit. Ia memang terlalu takut untuk menghadapinya sih. Ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia sampai tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun setidaknya, suara telepon yang berdering membuat pikirannya sedikit teralihkan. Siapa? Amira. "Assalammualaikum, Miraaa. Udah sampai mana?" Perempuan itu tertawa sambil menjawab salamnya. Katanya masih dalam perjalanan bahlan di atas kapal. Masih ada s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD