Di Antara Sunyi

1672 Words

"Ra, istirahat di ruanganku. Ada tempat tidur di sana. Aku juga perlu periksa kondisimu." Khayra menggeleng cepat. “Aku nggak apa-apa, Adam. Serius. Cuma lelah dikit…” Adam menghela napas panjang, menahan diri untuk tidak membantah keras-keras. Ia tahu betul seperti apa keras kepalanya perempuan itu. Keras kepala yang selalu menganggap dirinya tak perlu diperhatikan, bahkan di saat tubuhnya sendiri sudah memberi sinyal bahaya. “Khayra…” gumamnya, pelan tapi tegas. Namun Khayra tetap diam di tempat. Tatapannya kosong ke arah lorong tempat Dinda dibawa masuk. Ia seperti memaku dirinya di kursi, tak mau bergeser sejengkal pun sebelum ada kabar dari ruang operasi. Adam tak mau membuang waktu. Ia segera memanggil seorang perawat perempuan yang kebetulan melintas. “Tolong bantu saya. Ajak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD