Amarah

1240 Words

"Kenapa melihat orang seperti ingin menerkamnya?" Ia menoleh. Dari tadi, ia berdiri dan memang tak berhenti melihat sosok yang baru saja pergi. Kenapa? Entah lah. Ia hanya merasa agak dongkol. Tapi tak bisa menghakimi istrinya lelaki itu. Jadi, serba salah. Apalagi anak-anak mereka sudah banyak. Pasti sulit untuk lepas kan? Dan ya benar. Keluarga lelaki itu amat terpandang. Cara apapun yang digunakan pasti sulit untuk bercerai. Ia juga tak bisa kan memaksanya untuk berbuat nekad? Sementara ia juga tak bisa menjamin apapun. "Enggak. Aku mau ambil hasil tes teman-temanku." Para p*****r yang disebut teman. Adam mengajaknya ke ruangannya. Tentu pintu dibuka. Khayra tak berniat menutupnya. "Ini hasil tesnya. Yang positif, usahakan agar mau segera berobat." Berarti ada yang positif. Ia suda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD