Prolog

1683 Words
Jasmine menikah dengan seorang pilot di salah satu maskapai penerbangan bernama Sean. Sean merupakan teman masa kecilnya dan merupakan cinta pertama Jasmine. Jasmine tidak menyangka kalau Sean mengajaknya menikah. Mereka bahkan hanya berpacaran selama 2 bulan saja. Di awal pernikahan,semuanya berjalan dengan baik. Walau Sean sering meninggalkan Jasmine seorang diri karena pekerjaannya yang seorang Pilot. Jasmine juga bekerja di perusahaan Ibunya sebagai CEO. Mereka berdua sibuk dengan pekerjaan masing-masing walau perhatian Sean tak pernah berubah. Tak terasa usia pernikahan mereka sudah memasuki usia 10 bulan. Dan dua bulan lagi saat malam natal, pernikahan mereka genap 1 tahun. Sayangnya Sean di tugaskan ke Brazil selama 2 bulan . Jasmine sebenarnya tidak ikhlas di tinggalkan selama itu oleh Sean. Tetapi ia tak bisa berbuat apapun karena itu merupakan pekerjaan Sean. Akhirnya Sean pergimeninggalkan Jasmine dan mereka berjanji akan bertemu saat malam natal untuk merayakan anniversary mereka. Saat Sean di Brazil, ia menolong seorang wanita yang hampir di perkosa oleh banyak laki-laki yang di ketahui sebagai preman. Sean hanya berniat membantu saat itu saja. Tetapi wanita itu malah terus membuntuti Sean kembali ke hotel dengan memelas dan meminta Sean untuk menolongnya. Wanita itu berkata kalau ia di siksa dan terus dikejar oleh anak buah bos geng di daerah sini. Ayah tirinya menjual dirinya ke bos gangster untuk melunasi hutangnya. Wanita itu harus melayani banyak pria yang mau membayarnya. Karena tidak mau, dia kabur dari sana dan dikejar para anak buahnya. Ia meminta tolong pada Sean untuk membawanya pergi. Ia bersedia menjadi Art dan bekerja untuk Sean. Yang jelas ia tidak ingin di tangkap lagi oleh mereka. Sean tidak bisa membawanya,ia pun hanyamemberi uang dan meminta wanita itu pergi meninggalkan kota ini.  Sean pun kembali ke hotelnya dan melakukan aktivitasnya seperti biasa dan wanita itu masih tetap berdiam di depan hotel. 3 hari berlalu, bahkan Sean sempat melakukan penerbangan selama dua hari dan ternyata wanita itu masih ada di tempatnya menunggu Sean sejak awal. Ia memohon belaskasihan dari Sean. Sampai akhirmya para anak buah gangster itu menemukannya dan menyeretnya untuk masuk ke dalam mobil. Kali ini wanita itu tak berontak. Ia tampak pasrah di seret dua orang pria menuju sebuah mobil terlihat tak bertenaga. Hanya tatapan memelasnya yang ia tunjukkan pada Sean. Wanita itu pun di bawa pergi dengan mobil. Sean ingin mengabaikannya, tetapi tatapan memelas wanita itu terus mengusik hati nurani Sean. Akhirnya Sean menyusul mobil itu dengan menggunakan motor salah satu security hotel. Sean berhasil menyusul mereka. Dengan kemampuan bertarungnya ia berhasil melumpuhkan lima orang yang ada di dalam mobil itu. Kemudian Sean membawa wanita itu pergi. Saat sampai di hotel, wanita itu jatuh pingsan dan Sean segera membawanya ke rumah sakit. Dokter bilang wanita itu dehidrasi dan kelaparan. Sean sadar kalau selama 3 hari, wanita itu tidak beranjak dari tempatnya untuk menunggu Sean. Setelah keluar dari rumah sakit. Sean membawa pergi wanita itu dan pindah hotel. Ia menjadikan wanita itu asistennya untuk sementara waktu. Akhirnya pekerjaan Sean selesai dan ia kembali pulang untuk memenuhi janjinya pada Jasmine istrinya. Perayaan anniversary mereka bersitegang karena Jasmine sempat kesal melihat Sean membawa pulang seorang wanita. Jasmine sempat salah paham pada Sean dan mereka sempat berdebat. Sean berusaha menjelaskan dan akhirnya Jasmine menerima penjelasan Sean. wanita yang benama Mia itu di beri sebuah apartement dan sebuah pekerjaan di perusahaan Mine. Jasmine tidak ingin Mia terus mendekati Sean. Hari demi hari berlalu dan Mia mulai merasa kesal karena sulit bertemu Sean. Diam-diam Mia menyimpan perasaan pada Sean dan ia menginginkan Sean. Beberapa kali Mia menjebak Mine dan memfitnah Mine pada Sean kalau Mine memiliki pria lain. Sering terjadi kesalahanpahaman di antara Mine dan Sean. Akhir-akhir ini Jasmine dan Sean menjadi sering cekcok dan berdebat. Saling mencurigai satu sama lain. Mereka merasa tak ada kebahagiaan lagi. Mine mencurigai hubungan Sean dan Mia. Dan Sean merasa Mine membohonginya dan menyembunyikan sesuatu darinya. ***  Jasmine baru saja pulang ke rumahnya dengan wajah lelah karena bekerja seharian ini. Ia berjalan menuju pantry dan menuangkan air ke dalam gelas. Kemudian ia meneguknya hingga tandas.                 “Kamu sudah pulang?” seruan itu membuat Jasmine kaget hingga ia terbatuk-batuk.                 “Ya, aku pulang sore tadi. Kau terlihat lelah,” seru pria yang berdiri tak jauh dari Jasmine dengan memakai pakaian santai rumahan.                 Pria itu adalah Sean Fernando Gultom yang merupakan suami dari Jasmine Elmeyra Wiratama.                 “Ya, pekerjaanku di kantor cukup banyak,” jawab Jasmine.                 “Sudah makan?”                 “Belum. Kamu sudah makan? Aku akan memasakkan sesuatu untukmu.”                 “Kau terlihat sangat lelah. Sebaiknya kita pesan makanan saja,” seru Sean.                 “Baiklah, aku akan memesannya.” Jasmine memesan makanan untuk makan malam mereka. Jasmine pun berlalu pergi menuju kamarnya meninggalkan Sean seorang diri.                 ---                 Jasmine keluar kamarnya dan menghampiri Sean yang sedang menata makanan di atas minibar.                 “Sudah datang,” seru Jasmine yang terlihat lebih segar.                 “Ya. Ayo duduklah,” seru Sean yang kini sudah duduk di kursi. Jasmine mengikuti Sean dan mengambil duduk di hadapan Sean.                 Mereka makan dengan tenang.                 “Besok aku ada penerbangan lagi. Mungkin sekarang akan cukup lama. Aku sementara akan di Brazil,” seru Sean menghentikan suapan Jasmine.                 “Lagi?”                 “Ya. Maaf yah, aku jarang bersamamu,” seru Sean dengan wajah penuh penyesalan.                 Sean adalah seorang pilot di salah satu maskapai penerbangan internasional. Jadwalnya begitu padat dan dia sering pergi dan dinas di luar Negri untuk beberapa saat. Bahkan sempat tidak pulang dalam satu bulan lamanya.                 “Kali ini berapa lama?” tanya Jasmine.                 “Mungkin 2 bulan,” seru Sean.                 “2 bulan? Apa itu tidak terlalu lama?” tanya Jasmine.                 “Mau bagaimana lagi,” seru Sean.                 Jasmine hanya bisa menghela nafasnya. Mau bagaimana lagi.                 Jasmine dan Sean sudah menikah selama 10 bulan, dan mereka kenal dari sejak kecil. Sean dan Jasmine teman sejak kecil, mereka besar bersama dan saling menyukai saat dewasa hingga akhirnya memutuskan untuk menikah satu sama lain. Tetapi entah kenapa kehidupan rumah tangga mereka tak seindah yang di bayangkan. Sean selalu pergi meninggalkannya dan bahkan jarang sekali ada di rumah. Jasmine saat ini bekerja sebagai Direktur utama di perusahaan milik Ibunya, Catherine.                 “Tidak masalah, bukan?” seru Sean memegang tangan istrinya.                 “Mau bagaimana lagi. Aku hanya bisa menunggumu,” seru Jasmine. “Kapan kita akan memiliki keturunan kalau seperti ini.”                 “Sabar sebentar lagi yah. Aku pasti akan di tempatkan di sini untuk seterusnya. Hanya saja untuk beberapa tahun pertama harus mau di tempatkan di beberapa tempat yang jauh.”                 “Baiklah. Jangan lupa selalu menghubungiku,” seru Jasmine.                 “Pasti.”                 “Aku tidak bisa mengantarmu karena ada meeting besok pagi,” seru Jasmine.                 “Tidak masalah. Malam ini kita habiskan waktu bersama,” seru Sean membuat Jasmine tersenyum.                 ---                 Jasmine merebahkan kepalanya di d**a bidang Sean. Keduanya tanpa busana dan baru saja menyelesaikan aktivitas malam mereka meluapkan rasa rindu mereka berdua.                 “Setelah aku kembali nanti, mau kah kita pergi berlibur ke Villa,” seru Sean.                 “Aku akan mengosongkan jadwalku saat itu. Aku rindu saat-saat kita berlibur ke sana. Menunggangi kuda bersama, berenang, memancing dan memetic buah-buahan di ladang,” kekeh Jasmine menengadahkan kepalanya menatap wajah tampan suaminya.                 “Ya, kita akan lakukan itu semua seraya merayakan anniversary pernikahan kita yang pertama,” seru Sean tersenyum menawan.                 Jasmine menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat. Sean menarik Jasmine untuk semakin mendekatinya dan mencium bibir Jasmine dengan lembut. Ia berguling dan menindih tubuh Jasmine.                 “Siap untuk ronde selanjutnya?” goda Sean membuat Jasmine terkekeh.                 “Ck, kau selalu penuh semangat,” kekeh Jasmine.                 “Itu karena kau yang membuatku selalu b*******h,” seru Sean dan melanjutkan aktivitasnya.                 “Aku akan sangat merindukanmu.”                 “Aku juga. Aku akan menunggumu,” seru Jasmine. ***                 Jasmine baru saja keluar dari ruang meetingnya. Ia berjalan menuju ruangannya dengan mengeluarkan handphone nya.                 Sean                 Aku berangkat sekarang. Kamu jaga dirimu baik-baik jangan sampai telat makan dan istirahat. Jangan terlalu lelah bekerja.                 Jasmine tersenyum membaca pesan dari suaminya. Sean memang suami yang penuh perhatian dan kehangatan.                 “Apa jadwalku selanjutnya?” tanya Jasmine saat menduduki kursi kebesarannya. Seorang wanita berdiri di hadapannya yang terhalang oleh meja.                 “Tidak ada jadwal sampai nanti pukul 13.30. Anda harus datang ke tempat proyek.”                 “Baiklah. Nanti kita pergi dari jam 11 saja, sekalian makan siang di luar,” seru Jasmine.                 “Baik.” ***                 Jasmine baru saja sampai di mansionnya. Ia menatap seluruh ruangan di mansion itu yang terlihat sepi dan hampa. Ia sudah sering di tinggalkan seorang diri oleh Sean. Tetapi hari ini ia merasa begitu sesak dan kesepian.                 Sean memang begitu sibuk, tetapi dia adalah pria yang lembut, hangat, penuh perhatian. Kehadiran Sean selalu membuat Jasmine terhibur dan selalu merasa damai kala di dekatnya. Sean sangat mengenal Jasmine dan dia selalu tau apa yang di butuhkan oleh Jasmine.                 Jasmine berjalan menuju pantry dan mendekati pintu kulkas. Ada beberapa post it menempel di sana. Ia mengambil salah satunya.                 Jangan terlalu banyak minum minuman beralkohol.                 Jangan makan makanan instan.                 Tetap jaga pola makan dan istirahat yang cukup. Jangan terlalu memaksakan diri dalam bekerja.                 Aku sudah berbelanja dan mengisi penuh kulkas supaya kamu bisa memasaknya dengan mudah.                 “Pria ini,” gumam Jasmine tersenyum.                 Jasmine membuka pintu kulkas dan benar saja sudah penuh makanan di sana. Bahkan botol bir telah berganti dengan s**u dan jus buah.                 “Astaga, dia benar-benar,” keluh Jasmine. Tetapi ada satu botol bir di sana yang di simpan oleh Sean.                 Jasmine mengambil botol itu dan membawanya ke minibar dengan membawa gelas yang sudah diisi es batu. Jasmine menuangkan bir ke dalam gelas itu dan menyesapnya perlahan seraya duduk di kursi.                 “Ah, apa aku akan mampu bertahan terus berada jauh darimu seperti ini,” keluh Jasmine kembali menyesap minumannya. ***                 Di sisi lain Sean baru saja akan melakukan penerbangan. Ia tengah briping dengan co pilot dan beberapa rekan kerjanya yang lain, yang akan melakukan penerbangan bersama. Setelahnya mereka bersiap-siap dan menaiki pesawat. Malam sudah semakin gelap dan larut. Sean sudah duduk di tempatnya dan memakai earphone. Ia berkomunikasi dengan seseorang melalui earphone nya dan memulai penerbangan.                 Sean terbang semakin tinggi dan semakin jauh dari Jasmine. Tidak ada yang tau apa yang akan terjadi saat pasangan saling berjauhan. ***  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD