Sweet Sinner | 6.2

844 Words

    Satu tangan Persia mengusap-usap kedua mata lalu satu tangannya memukuli tmpurung, Persia ingin tersadar sebelum mimpinya terlalu jauh hingga membawanya ke alam baka.      "Kau butuh bantuanku, Baby?" Robert merasa Persia terlalu lama dan ia langsung meraih paha dan punggung Persia, meletakkan tubuh ringan itu di pundak. Seperti orang membawa sekarung beras.      Memang sikap pria bermata emas itu sudah melampaui kodrat sampai Persia menelan rasa tidak percaya menjadi sesuatu yang sulit. "Turunkan aku! Untuk apa kau membawaku kesini?"      Tidak ada jawaban. Robert membanting tubuh Persia di sofa halaman rumah Dewa. Tak lama kemudian Dewa membuka pintu dan menyambut hangat kedatangan Robert, mereka saling menukar sapaan dan pelukan yang membuat Persia ternganga sulit untuk mengerti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD