Bab 92

2137 Words

Angin sepoi-sepoi mengerakkan sebagian rambut Harmoni yang mulai tertiup angin karena gadis itu saat ini tengah berada di atas balkon kamarnya. Arah tatapan mata Harmoni fokus tertuju pada bintang-bintang di langit yang terlihat begitu terang dengan sinar yang memancarkan warna berbeda. Putih, sedikit merah, dan ada sebagian yang berwarna kekuningan, semakin menambah kesan indah pada langit yang bertaburan cahaya yang begitu membuat mata terasa seperti di manja oleh keindahan yang Tuhan ciptakan. Beberapa bintang membentuk sebuah senyuman padanya, seakan langit juga sadar dengan suasana hatinya saat ini. "Apa kalian juga sedang ingin menghiburku?" tanya Harmoni pada bintang-bintang yang berada jauh di atas sana. Angin kembali menyapu permukaan kulitnya, rasa dingin angin malam tak mam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD