Bagian 1

1553 Words
Si gadis mahakam Seperti kupu - kupu, tumbuh sendiri,  seperti saya, tumbuh sendiri .... :) Ratna- Gadis kecil itu nampak ceria dengan balutan baju bewarna merah muda ala putri di negeri dongeng. Bando bunga-bunga senantiasa menghiasi rambut lurusnya dengan warna senada. Gadis kecil itu nampak tertawa riang sambil memainkan kincir angin yang dibeli oleh pengasuhnya mbak Renny. "Mbak ... mbak liat kincirnya bergerak kencang !!" Teriak gadis kecil itu riang sementara menyanyikan pengasuh hanya tersenyum di bawah pohon yang rindang. Sekarang mereka berdua sedang di bukit yang jauh dari rumah. Pohon besar itu senantiasa menemani kedua pakaian cantik ini, untuk belajar membaca atau bersantai. "Ratna, ini sudah sakit ayo pulang nanti ayah dan bunda nyariin kamu ..." "Mbak, dari mana asalnya kupu-kupu ... ??!" tanya ratna saat melihat beberapa kupu-kupu terbang disekitar mereka. mata Ratna berbinar-binar karena melihat salah satu kupu-kupu sayapnya lebar bewarna coklat kebiruan. Sang pengasuh tersenyum sayang melihat tingkah laku putri majikannya. Ia membelai rambut Ratna sambil menjawab. "Kupu-kupu dihasilkan dari ulat sayang lalu setelah beberapa saat ia berubah menjadi kepompong selama sebelas hingga enam belas hari ... kupu-kupu melakukan metamorfosis dengan sendirinya tanpa bantuan siapa-siapa ..." "Apa aku bisa menjadi kupu-kupu mbak, hidup sendiri tanpa bantuan orang lain ..." tanya Ratna polos meminta didongakan ke atas lebih bisa melihat wajah sipengasuh.mba Renny tersenyum . "Ratna punya mbak, Ratni, ayah dan bunda buat apa Ratna mau hidup sendiri ..." tanya mba Renny lembut. Entahlah renny sangat menyayangi ratna dari ratna karena ratna orangnya ramah, ceria dan mau bergaul dengan siapa saja berbeda dengan Ratni yang sifatnya sombong tidak mau bergaul dengan orang yang senang dan ingin memperbaikinya Ratna setiap kali ia membuat salah. Ratna hanya tersenyum sambil menggelengkan diam-diam, Ratna nampak sedih mungkin setelah dia sudah besar, dia akan hidup sendiri tetapi akan mandiri. Tak terasa hari mulai petang tapi sekarang Ratna dan mbak Renny sudah sampai dirumah.mba Renny buka pintu agar si gadis mungil ini bisa masuk, setelah masuk Renny buka pintu lagi. "Dari mana kamu ..." suara cempreng khas anak-anak menggelegar dirumah mewah. "Dari jalan-jalan sama mbak Renny, kenapa ..?!" Tanya ratna sarkratis. Jangan bayangin kalo Ratna di sini gadis yang suka ditindas oleh adiknya yang lebih disayang oleh ayah dan bundanya karena punya penyakit jantung. Setiap Ratni jahat akan dia balas sama jahatnya. "Mbak Renny, bikinkan aku s**u dong, kutunggu dikamar bunda yah ..." ucap Ratni lalu pergi kekamar bunda tanpa melihat Ratna. Sementara Ratna hanya berpindah acuh lalu pergi kekamar bundanya juga. Setelah Ratna sampai didepan pintu, Ratna ingin membuka kamar bundanya belum selesai melihat ayah dan bundanya tengah asyik bermain dengan Ratni . "Hahaha ... bunda ayah geli jangan klitikin xixixi ..." seru Ratni. Ratna hanya tersenyum lirih Meskipun berumur lima tahun dia memiliki pemikiran dewasa. "Hei sayang kenapa tidak masuk ...?" Tanya Renny yang baru saja sampai pintu depan sambil membawa dua gelas s**u. "Ah gakpapa mbak ... mbak aja masuk jangan bilang Ratna di sini yah ..." jawab Ratna. Ia memamerkan deretan giginya yang putih, menyanyikan penguh hanya memandang iba ke gadis mungil ini. Mengambil alih orang tua mereka pilikasi, membeda-bedakan anak. "Meminta," meminta bantuan itu sembari memberi tahu segelas s**u ke Ratna "ini jumlah susumu yang baru masuk ke kamarmu ..." Karena pintu kamar tidak sepenuhnya tertutup, Ratna dapat melihat interaksi ayah bundanya dengan Ratni dan mendengarkan percakapan mereka. "Bagaimana kalau ratna kita titipkan ke renny yah ... dan kita fokus ke ratni ... kita akan bawa ratni kesingapura untuk masa pengobatannya ..." usul sang bunda sambil membelai kepala ratni yang sedang tertidur ditengah mereka.sang ayah nampak berfikir keras membahas pertimbangan ini. "Aku, setuju ... kita fokus ke ratni ... besok kita akan pergi ke singapura ...." Keputusan akhir meminta ratna membuat diri ratna terlihat syok, dia ditinggal oleh ayah dan bundanya demi ratni, kedua orang tuanya lebih menyayangi adiknya itu.ratna memilih dapur mencari gambar yang ia rengkuh "Mbak ..." panggil ratna yang langsung memeluk kaki sang pendamping yang sudah dibubiri terlebih dahulu. Air mata.sang pengasuh yang sedang mencuci piring langsung berhenti dan menggendong gadis kecil itu. "Ssstttt ... ratna kenapa ???" tanya mbak renny lembut, memikirkan membelai rambut panjang ratna, sesekali mengusap pipi tembemnya.ratna hanya menggeleng lalu menimbunkan bagian dalam yang dimasukkan ke dalam leher sipengasuh. ******* Makan malam tiba, hanya terdengar suara kepentingan dan makan yang beradu di atas piring.tidak ada pembicaraan di antara ratna dan kedua orang tuanya.karena orang tuanya sibuk dengan adik kembarnya itu.ratna hanya sibuk membeli makanannya sehingga habis lalu kembali kekamar.ratna mulai dari tempat duduknya lalu mulai beranjak pergi dulu oleh bundanya. "Sayang, kamu kenapa kok terus diem terus ... kemarilah .." suara lembut itu mengintruksi ratna namun dengan cepat ratna menggeleng. "Ratna ngantuk bun, mau tidur ..." ucap ratna tersenyum.senyuman itu mirip sekali dengan bundanya anggun. "ratna kemarilah nak, ibumu mengajakmu apa kau tidak mau dipeluk hm ...?" tanya sang ayah anggara.ratna tetap menggeleng pelan sambil tersenyum. "Bunda sama ayah mau pergi ke singapura sama ratni besok hati-hati yah ... selama ayah dan bunda tidak ada..aku akan ikut mbak renny tinggal dirumahnya, boleh kan ...?" enak.setelah ratna berkata seperti itu dia langsung pergi meninggalkan orang yang disayanginya.sesampainya dikamar ratna mengambil koper yang lumayan besar lalu mengisinya dengan pakaian rumah. ingat hanya pakaian rumah !! bukan pakaian yang lain. Clekkk Suara pintu terbuka tidak dihiraukan oleh ratna ia masih sibuk memasukan pakaian rumah di dalam koper.sang ibu membuka pintu lalu duduk ditepi duduk sambil melihat anak sulungnya berkemas ada perasaan terhindar dari anak ini. " Nak, kemarilah duduk di sini dekat bunda ... ada yang ingin bunda omongin ..." sang bunda berkata dengan lembut dia menepuk-nepuk sampingnya agar ratna duduk namun ratna hanya menjawab dengan gelengan . "Selamat malam bunda .." Cangkir... Ratna mengecup pipi anggun sebelum beranjak menuju kasur.sang bunda menghela nafas panjang ada perasaan senang yang terhinggap di benaknya.ratna yang sedang memunggungi anggun sambil menunggu sebelum ia menutup mata. "Apa dia sudah tidur ...?" Anggara sang ayah menyembulkan terlebih dahulu dipintu sebelum ahirnya ia masuk.anggun hanya mengangguk beralih pindah ke ratna lalu mengelus rambut puteri cantiknya. "Kita terlalu berlebihan terhadap ratni hingga membuat ratna seperti ini, tetapi dia tidak pernah puas dengan lain..dia hanya tersenyum dan diam ... hikss ..." kata anggun sambil memeluk ratna dari belakang dikecupnya kepala ratna berkali-kali. "sama sepertimu anggun ... ratna suka denganmu, aku berjanji akan segera kembali untuk bertemu dengan dia lagi ..." jawab anggara mantap Ratna yang bisa mendengar hanya tertawa miris, ia sudah meminta kepada dirinya sendiri meminta dia ingin hidup sendiri tanpa bantuan mereka seperti Kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu tanpa bantuan siapa-siapa. Mengingat sepenggal ceritaku membuat hati siapa saja yang sakit bukan hmmm ... kejadian beberapa yang lalu disaat mereka meninggalkanku. Apa yang Anda tanyakan, pernakah aku bertemu dengan keluargaku ??? Waktu umurku sembilan tahun tahun.aku membantu nenekku renny berjualan di tepian samarinda dan tak sengaja aku melihat mereka, bunda dan ayah tertawa riang bersama ratni Meninggalkan mereka, karena aku sadar kalau aku sudah melepaskan oleh mereka. "Nak bisakah kamu kesana menawari jualan kita ?? siapa tau ada yang laku ... lumayan buat beli ikan besok ..." ujar nenek saat aku menawari kerupuk udang ke khalayak ramai.kulihat nenek menengok belakangku. "Kenapa nek, ..." tanyakku heran "Ratna ..." panggil suara teduh itu. Deghh Suara itu suara yang sudah tidak pernah kudengar semenjak empat belas tahun yang lalu, suara yang sangat kurindukan namun kerinduan itu kupatahkan.aku langsung membalik melihat bunda, yah dia bundaku "Nak ... hiks ..." bunda menangis ia meraih tubuhku untuk direngkuh namun seketika, reflek aku mundur selangkah.sebaiknya aku pura-pura tidak mengerti mereka.batinku "Siang, ibu ingin membeli dagangan saya ???" ucapku ramah sambil menunjukkan kerupuk udang buatanku. Maafkan aku bunda, sakit dihatiku tidak akan pernah hilang rasaku sudah terpatah menjadi dua. "Ratna ..." sekarang suara berat khas seorang ayah yang memanggilku, ayah yah dia ayahku anggara.aku hanya tersenyum saat menyambutku "Iya, apa kamu ingin membeli dagangan saya dan nenek saya ..." ucapku ramah "Ratna, kita ini keluargamu ... bunda dan ayah juga aku .." kata ratni namun aku lagi-lagi tersenyum dan diam.kupalingan penglihatanku kearah nenek. sangat tidak bisa melihat dia tidak bisa mendengar. "Senang kita pulang cu, kaki nenek sakit ..." ucap nenek. "Tinggalkan nek, kita pulang besok kita berjualan lagi ..." ucapku riang.kupegang tangan nenek lalu menuntunnya menuju rumah. tapi sebelum itu aku pamit terlebih dahulu oleh mereka. " Ayah, bunda ... ratna pulang dulu..ratni ah kamu cantik sekali ckckck bolehkah aku memelukmu, jika kamu tidak jijik kepadaku ... yang begini ..." ucapku.kurentangkan kedua tanganku lalu  tanpa minta ratni langsung memelukku dengan erat. "Hidupku gak lama lagi kak hiks ... aku gagal gagal jantung selama ini hiks ... maaf selama ini terima kasih ayah dan bunda lengkap teralih kepadaku ... pulanglah ka temani aku selama menerima hidupku ini ... tolong .." ratni menangis tersedu-sedu dibahuku, penyakitnya selama ini tak juga pulih kenapa ??? ... "Ratni ayah dan bunda yang menemani juga lelaki yang dibelakangmu itu ... kakak gak bisa ikut kawan, kakak akan tetap tinggal bersama nenek mbak renny pengasuh kita yang dulu ..." jelasku setelah melihat air dilihat. "Hikss ... emang mbak renny kemana ..." tanya ratni "Mbak renny sudah menikah dengan mas rendy ... sekarang mereka tinggal di Malaysia, karena mas rendy mendapat pekerjaan di sana sebagai TKI ...." jawabku jujur.ah lihatlah adikku sungguh cantik, berbeda denganku yang hanya memakai kaos oblong lusuh bewarna coklat muda rok selutut bewarna hitam juga sendal jepit.sedangkan dia pakai gaun mini mewah bewarna pink sepatu flat shoes kuyakin harga premium dengan uang tabung aku sekarang "Ayo nek kita pulang ..." kataku sambil mengamit lengan nenek. "Aku pulang dulu semuanya ... permisi ... !!" ucapku sekali lagi sambil pergi pergi. Itu hanya sepenggal masa laluku dari sekian banyak masa laluku yang lain ... sekarang aku akan berbicara tentang masa depan sekarangku.ingat ini hanya tentang aku bukan yang lain.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD