“Ye Fan, Lily, aku mewakili Sun Mingliang, ingin minta maaf kepada kalian. Ini semua salahku. Tolong jangan marah lagi,” kedua mata Han Yuwei memerah. Sudah terlihat ada air mata berkaca-kaca di bola matanya.
“Huft!” setelah aku menarik nafas panjang dan menenangkan suasana hatiku, aku melihat Sun Mingliang. Aku lalu berkata, “Kali ini aku bisa memaafkanmu Tapi sekali lagi, aku tidak keberatan menambah satu mayat di pulau terpencil ini. Ingat, ini bukan sekadar ancaman. Aku benar-benar bisa melakukannya.”
Seolah merasakan aura pembunuhku, Sun Mingliang mengikuti instingnya dan menghindari tatapanku, “Sekarang, minta maaf ke Lily!”
Ketika mendengar ini, Sun Mingliang menggigit bibirnya. Dia lalu melihat ke Lily dan berkata dengan datar, “Maaf.”
“Lebih keras. Apa kamu nyamuk?”
“Maaf!” s
