34. Pendonor s****a

1526 Words

Ozawara terus mengguncang lengan Ragana sambil terus memanggil-manggil namanya. Ia benar-benar panik takut terlambat membawa pria itu ke rumah sakit. "Raga kenapa, Za?" tanya Lakeswara ikut panik. Pikiran pria itu pun tidak jauh berbeda dan pemikiran sang kakak. Terlebih melihat bagaimana usaha Ozawara untuk membangunkan Ragana, membuat rasa bersalah semakin menyeruak ke dadanya. "Di-dia ... Dia tidak mau buka mata, Lake. Kita gagal, kita gagal bawa Raga ke rumah sakit, Lake," sahut Ozawara histeris. Air matanya meluncur begitu saja hingga jatuh di pipi Ragana. "Astaga, Ibu Oza. Kenapa berisik sekali?" tanya Ragana frustasi. Tangannya terulur untuk menghapus air mata Ozawara yang jatuh membasahi wajahnya. "Ya ampun, Oza. Kenapa, sih, hobi sekali menakut-nakutiku?" protes Lakeswara. H

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD