AL (0)

964 Words
Hidup di Ibu Kota ini susah Kalau lemah bisa mati Jadi harus kuat walau kotor ~Alena Mahera Clauvia~ PENGUMUMAN PENTING! BACA DULU BIAR PAHAM! Cerita ini terdiri atas tiga cerita yang memiliki alur, tokoh, latar, dan pesan yang berbeda-beda. Ketiganya tidak terhubung satu sama lain, bisa dibaca terpisah. Namun akan di update dalam satu judul yaitu Story Of Strong Woman. Satu cerita pertama ending baru akan lanjut ke cerita kedua. Cerita pertama itu adalah cerita Ale dan Lovis. Yang kedua Mia dan John. Yang ketiga adalah Laras, Darka, dan Dirga. Cerita pertama akan diberi nama setiap chapter yaitu AL. Cerita kedua yaitu MJ, cerita ketiga yaitu LDD, yang diambil dari singkatan nama pada tokoh agar pembaca tahu batas cerita selesai di mana dan sudah ganti cerita. ............................. Seorang mahasiswi cantik nan seksi dengan rok setengah paha dan baju dengan model bahu terbuka berjalan dengan penuh percaya diri melewati kerumuman mahasiswa yang sedang berkumpul, terkadang ada siulan menggoda dan ucapan tak pantas yang keluar dari mulut para mahasiswa namun bukan Ale namanya jika terpancing dengan hal sepele. "Ale, kapan kasih kita diskon buat satu malam saja deh." "Maaf ya, saya ini g***o berkelas jadi p*****r saya juga berkelas. Kalau engga punya uang, jangan sok main kotor." Ale membalas salah satu ucapan seorang pemuda yang merupakan satu angkatannya, ia tahu bahwa pemuda itu adalah anak pengusaha kaya raya namun tetap saja akan sulit terus meminta dan mendapatkan uang puluhan juta hanya untuk satu malam bersama salah satu jalangnya. "Kalau aku menunggu dirimu, Ale!" Tak sudi membalas ucapan pemuda lainnya yang mulai bersorak saat membahas mengenai dirinya. Sudah sejak SMA, Ale bekerja menjadi g***o baik di sekolahnya dulu atau pun sekolah tetangga sehingga namanya tak asing lagi saat menempuh pendidikan di Universitas swasta ini. Banyak mahasiswi yang langsung mengenalnya dan meminta untuk diberi pekerjaan, namun harus dengan seleksi ketat, bukan hanya cantik dan seksi tapi harus sehat terutama alat vitalnya. "Ale, tunggu!" Saat mendengar suara seseorang memanggilnya, Ale pun berhenti namun tidak mau capek-capek menoleh, ia hanya diam menunggu orang itu sampai di depannya dan ternyata orang itu adalah Rahani atau Hani, salah satu mahasiswi terbaik dan pintar di sini namun juga p*****r andalan dan terbaik miliknya. Kalau Ale sudah terkenal menjadi g***o berbeda dengan pelacurnya yang sering menyembunyikan identitasnya sebagai p*****r, contohnya saja Hani. Hani sendiri langsung menarik tangan Ale ke tempat sepi lantaran tak mau cap mahasiswi baiknya hancur karena ada yang tahu ia salah satu p*****r Ale. "Ada apa?" "Malam ini bisa kasih tiga pria sekaligus, soalnya aku butuh uang buat bayar uang semesteran," ucap Hani dengan wajah memelas dan nada memohon pada majikannya ini. Bukannya menjawab, Ale malah terdiam sambil menatap Hani dari bawah sampai atas, menilai penampilan pelacurnya ini. Awalnya ia kaget saat Hani untuk pertama kalinya menelepon ia untuk meminta pekerjaan sebagai p*****r, karena ia mengenal wanita ini sebagai wanita baik namun ternyata busuk. "Nanti saya carikan tiga pria buat kamu, tapi saya tidak ingin performa kamu malam ini turun karena kelelahan. Ingat kualitas harus tetap terbaik." "Makasih, Ale. Aku pamit dulu takut ada yang lihat kita bicara sembunyi-sembunyi." Ale hanya mengangguk malas lalu Hani pun pergi dari hadapannya, setelahnya ia kembali melanjutkan langkah kakinya menuju kelas dan saat melihat jam tangan ternyata ia sudah terlambat masuk kelas. Hal itu membuatnya menggerutu dan menepuk jidat lantaran hari ini adalah mata kuliah dosen kejam nan dingin yang bernama Clovis Millard Aditya atau Lovis. "Ale bodoh, bisa mampus kalau telat untuk ketiga kalinya." "Ini semua gara-gara p*****r sialan itu!" Inilah sifat dan kepribadian seorang Alena Mahera Clauvia atau Ale yang suka berkata kasar, berpakaian seksi, terlambat, dan semua hal buruk ada padanya. Saat hendak membuka pintu kelas, tangannya lagi dan lagi ditarik oleh seseorang namun kali ini pria yang merupakan dosen langganannya ke ruangannya. Ale menatap kesal dan tak suka saat melihat senyum menggoda di bibir pria tua dan gendut di depannya, kalau bukan karena uangnya yang terus mengalir di rekening Ale, mana mau Ale berbicara dengan pria bau tanah ini, namanya Pak Javar. Sudah menjadi rahasia umum jika Pak Javar adalah dosen m***m dan sering menggunakan kekuasaannya sebagai dosen untuk melecehkan mahasiswinya. "Ada apa ya Pak? Saya lagi sibuk, ada mata kuliah Pak Lovis, nanti saya kena marah dan dihukum lagi." "Saya mau bilang setelah selesai jam saya, siapkan Yasmin untuk saya selama tiga jam, nanti uangnya saya transfer." Ale hanya mengangguk malas lalu keluar dari ruang dosen m***m itu tanpa permisi, buat apa hormat pada dosen tidak sopan dan m***m seperti dia. Ale berlari secepatnya ke arah kelasnya, ia hendak membuka pintu kelas namun pintu tersebut sudah terbuka dari dalam dan keningnya membentur sesuatu yang keras dan ternyata d**a Pak Lovis. Ale hanya bisa meringis dalam hati saat melihat tatapan tajam dan raut wajah datar yang diberikan oleh dosen pembimbingnya saat skripsi nanti, ia pun menunduk dan tak berani lagi menatap mata setajam elang itu. "Selamat pagi, Pak Lovis." "Saya rasa ini sudah siang, kamu tidak masuk di jam mata kuliah saya. Siap-siap untuk nilai D di mata kuliah saya." Ale menghela nafas lelah saat melihat Pak Lovis pergi meninggalkannya setelah mengatakan hal yang membuatnya kesal, sebenarnya Ale tak sudi kuliah. Buat apa kuliah jika ia bisa mendapat ratusan juta tiap bulannya? Toh setelah kuliah ia tetap akan menjadi g***o, namun ini adalah sebuah misi untuk mencari p*****r baru. "Dia pikir saya juga mau repot-repot masuk mata kuliahnya, untung dosen!" Tanpa sadar Ale mengatakan apa kekesalan dalam hatinya dengan nada tinggi sehingga siapa pun yang berada di lorong bahkan di dalam kelas bisa mendengar teriakannya termasuk Pak Lovis yang berhenti berjalan. Ale lagi-lagi meringis dalam hati saat mendengar perintah Pak Lovis dengan nada dingin dan tak terbantahkan. Ale mengutuk mulutnya yang asal bicara. "Alena Mehara Clauvia, ikut saya ke ruangan sekarang!" "Habis sudah hidupmu, Ale!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD