Moment At Nineteen

1626 Words

Jika biasanya Manda yang lebih dulu pulang. Hari ini dia mengirim pesan pulang terlambat untuk membantu persiapan PENSI sekolah. Karena itu, Rian bisa menjemput dan pulang bersama. Rian sudah menunggu Manda di parkiran. Saat menatap bangunan sekolah, dia jadi teringat masa sekolah. Masa di mana terlalu banyak kenangan menumpuk dan saling berjubelan sehingga memaksa sudut bibirnya terangkat. Tepat disaat Rian lulus, hal pertama yang dia lakukan adalah ke kostan Manda dan membanggakan hasil pengumuman kelulusan. "Kalau bukan karena kamu, aku pasti masih berfikir sekolah itu menakutkan!" Rian menyenderkan punggung ke jok mobil. Tidak terasa, waktu cepat sekali berlalu. Tapi Rian masih bisa mengingat jelas suara tawanya dan Manda. Bagaimana suasana siang itu juga perasaan yang timbul cuma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD