Are We In Love

2109 Words

Tanpa diminta anak-anak itu pergi ke taman. Sepertinya mereka mau menikmati coklat di bawa rindangnya pepohonan. Selly dan Ibas duduk dekat pintu luar. Sekedar ingin menjaga mereka dari jauh. Ibas memandangi anak-anak itu serius. Ada helaan nafas berat, betapa dia merasa tidak tega melihat anak-anak sepolos itu terus berada di rumah sakit. Selly melirik kearah pemuda itu. Sebentar saja hatinya terenyuh. Entah apa yang Ibas fikirkan. Tapi sepertinya itu berkenaan dengan masalah kesehatan anak-anak didiknya. "Aku memang tampan. Bahkan saat dilihat dari samping!" Ibas menoleh ke Selly. Jangan dikira dia tidak menyadari ditatap sedemikian rupa. Seakan-akan bola mata Selly siap keluar dari tempatnya. Ibas mengambil tangan Selly untuk digenggam. "Aku bercanda," desisnya tepat di depan Selly

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD