Bab 45

738 Words

"Aku hanya ingin memastikan saja. Ingat mas, kau sudah berjanji padaku saat ingin menikahi Vania dan kuharap kau tidak lupa dengan permintaan yang kuajukan bahwa anak pertama yang dilahirkannya nanti akan menjadi milikku," tegas Karin sambil memandang dalam ke manik obsidian gelap milik suaminya. *** Kediaman Vania. "Jadi, untuk urusan apa hingga kau meluangkan waktu datang ke rumahku?" Tanya Vania dengan sorot matanya yang dingin pada Gio. "Bukankah kau bisa menelponku saja, tak harus sampai datang ke rumahku?" Lanjut Vania ketus. "Maaf jika aku menganggu waktumu, hanya saja aku ingin bertemu dan mengatakannya langsung di hadapanmu," ucap Gio. "Kau memang menganggu waktu ku." Gio tersenyum getir mendengar ucapan Vania, ia tak mengira jika sikap Vania masih kaku dan tak bersahabat,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD