Bab 39

908 Words

"Kita berdua harus menikmati liburan bulan madu yang tertunda itu, mama akan sangat marah jika kita tidak menghargai niat baiknya, bukankah begitu?" ujar Rendi dengan lengkungan tipis di wajahnya. Tersenyum penuh arti. *** Tak seperti biasanya. Hari ini Vania tampak tak begitu bersemangat. Sejak pagi, wajah wanita itu ditekuk, meski perona pipi berwarna cerah ia usapkan, tetap saja tak mampu membuang kesan muram di wajahnya. Mengenakan blazer berwarna coklat muda dipadukan dengan tas dan sepatu berwarna senada, penampilan Vania tampak begitu selaras. Duduk di hadapan layar komputernya, Vania memandang foto dirinya yang berada di ujung meja, sebuah foto yang dibuat di sebuah pantai di Jogja. Tampak dalam foto tersebut dirinya sedang tertawa lepas seakan tanpa beban. Vania rindu dengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD