Bab 41

794 Words

"Gosok saja otak m***m-mu itu mas," jawab Vania lantang. "Ah, kadang kau menggemaskan, Princess." Bisik Rendi pelan. *** Karin termangu di depan meja riasnya, sambil sesekali memandang ponselnya, hatinya gelisah dan begitu cemburu kala mengingat Rendi dan Vania tengah bersama. Sejak awal pernikahan, sikap Rendi pada Vania berbeda. Karin menyadari pandangan mata Rendi tampak begitu mendamba pada Vania. Terkadang ia ingin mengingatkan kesepakatan awal mereka tentang pernikahan kedua Rendi, hanya saja bibirnya seketika kelu ketika ingin mengungkapkannya. Malam semakin larut, keheningan semakin menyapa dirinya, hanya suara pendingin ruangan saja yang terdengar di telinga, diliriknya ranjang yang seakan ikut mengejeknya. Mengejek kesendiriannya saat ini. Kembali Karin memandangi ponselnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD