Liana masuk ke ruang tunggu ICU dengan perasaan tak menentu. Begitu Farid mengabari keadaan sahabatnya yang terbaru, dia langsung berangkat ke rumah sakit tanpa ingat sarapan. Di ruang tunggu didapatinya Farid, Fira dan Dewa yang sedang duduk dengan wajah cemas. “Om Farid!” panggil Liana seraya mendekat ke arah mereka duduk. Laki-laki paruh baya itu merangkul bahu Liana dengan wajah sedih. “Kakakmu Li, tidur lagi,” Usia Resty memang lebih tua beberapa bulan dari Liana. Farid kadang menyebut mereka kakak adik. Resty sang kakak, dan Liana adalah adiknya. “Apa yang terjadi?” tanya perempuan berwajah manis itu. Kali ini Dewa yang berbicara. “Setelah kalian pulang, dia langsung tidur tetapi tampak bahagia sekali. Tadi saat subuh perawat ingin membangunkan karena mau dibersihkan.

