Resty menatap keempat perempuan yang baru saja masuk ke kamar rawat inapnya dengan kebencian yang amat sangat. Liana hanya mengusap pipi Resty pelan, untuk menenangkan hati sahabatnya. “Masih berani kalian datang?” tanya Resty sinis. Keempatnya pun paham kalau mereka gagal merusak hubungan baik antara Resty dan Liana. Dewa langsung bergerak sebelum kekasihnya makin marah. Dibukanya pintu kamar dan memberi kode untuk keempatnya keluar. “Aku titip Resty ya,” kata Dewa kepada Gino dan Liana yang tadi datang bersamanya. Tanpa menunggu jawaban, laki-laki tampan berwajah oriental itu keluar, menyusul empat perempuan jahat tersebut. “Tunggu!” seru Dewa menghentikan langkah mereka. Adelia cs berhenti dan menatap Dewa dengan rasa yang tidak nyaman. Sungguh, mereka i

