Bab 18 Acara makan telah selesai. Danisha sudah tidak tampak, minta ijin untuk menemui bunda di rumah sebelah. Desha sudah meletakan piring kotor di tempat pencucian. Saat mau berbalik, bersamaan dengan Morgan yang menaruh gelas kotor dari arah belakangnya. Hawa panas mulai menyebar di sekitar keduanya. Mereka sama-sama terpaku diam, napas hangat Morgan menerpa tengkuknya yang terbuka, karena rambutnya sedang terikat tinggi di kepalanya. Hembusan kehangatan itu bergeser ke sisi bawah telinganya. "Ijinkan aku, untuk didekatmu sejenak." suara serak itu terdengar lirih, tetapi penuh dengan emosi yang tertahan. Desha menelan salivanya, tenggorokannya terasa kering. Mau berbalik, terhalang tangan Morgan yang sedang melingkupi tubuhnya. Rasa gelisah setiap berdekatan dengannya, tentu mas

