"s**t! Lo nikmat bener, Sya!" Mario terus mengumpat hingga mendapat pelepasannya. Napas Meisya terengah-engah, dia ambruk di atas pangkuan lelaki itu. Mario memeluknya erat dan membenamkan wajahnya di tengkuk Meisya. Walau lelah, Meisya ingin segera bangkit dari atas Mario, namun lelaki itu menahannya. "Biarin kayak gini dulu. Gue masih kangen banget sama lo." Mario mengangkat wajahnya dan memperhatikan suasana di sekitar mobil. "Sekali lagi, ya?" Mario berbohong dengan berkata pada Sonya waktu itu, jika dia tidak tertarik dengan bentuk tubuh Meisya yang kurus. Kenyataannya, Mario sangat menyukai tiap lekuk tubuh Meisya. Bahkan, ukuran p******a perempuan itu yang tidak besar dan juga tidak terlalu kecil, sangat pas dalam genggaman tangan Mario. Mario juga kecanduan menghisap gundukan