Pusing, itulah yang Inez rasakan ketika ia terbangun dari tidurnya.
"Akh, kenapa pusing banget sih," keluhnya sambil terus memijat pelipisnya.
Saat Inez menyibak selimut yang hampir menutupi seluruh tubuhnya, saat itu juga pintu kamar terbuka, masuklah Aulia dengan nampan di kedua tangannya.
Aulia mempercepat langkahnya begitu melihat Inez yang sudah sadar. Aulia menaruh nampan yang ia bawa di nakas, lalu duduk tepat di samping kanan Inez. Saat ini Inez sudah duduk dengan posisi punggung bersandar di kepala ranjang.
Aulia meringis saat melihat betapa kacaunya penampilan Inez. Wajahnya sembab, lalu di tambah dengan rambutnya yang berantakan.
"Pusing?" Aulia bertanya penuh kelembutan.
"Iya Bunda, pusing," adunya manja. Inez terus memijat keningnya, berharap rasa pusing yang ia rasaka
