Suasana ruangan rawat VIP itu sekarang tampak hening namun juga terlihat mencekam. Seorang wanita cantik tampak terbaring di ranjang besi itu dengan mata tertutup. Tidak jauh dari sana, tepatnya berada di bagian sofa ruangan tersebut terlihat tiga pria yang memiliki ekspresi dingin di wajahnya. Tiga pria itu menatap tajam ke arah seorang anak muda yang sedang berlutut di bawah. Barga, pria itu menundukkan kepalanya dengan mata yang bengkak. Dia sendiri tidak ingat bagaimana itu berada disana, entah terkena bogeman dari saudaranya atau karena terlalu banyak menangis. “Papa udah ngasih semuanya sama lo. Uang, kendaraan, sekolah bagus tapi apa yang lo lakuin hah?!” marah Dirga saat melihat adiknya. Emosi pria itu kembali meningkat, jika saja tidak ingat ini adalah ruang rumah sakit, maka d

