Dua Empat

1035 Words

"Apa yang barusan lo bilang, Rin?" tanyaku tapi Karin telah kembali tak sadarkan diri. "Kenapa Al?" tanya tante Sinta cemas. Aku diam sejenak kemudian memandang ke arah Dian yang menatapku menunggu. Ia menungguku sama seperti yang lainnya. "Kata Karin gue harus hati-hati, bentar lagi giliran dia. " kata Karin. "Kenapa harus pada temen-temen lo sih Al?" tanya tante Sinta dengan wajah yang bingung. "Kata lo Soraya sampai kecelakaan, nie kenapa Karin juga ngomong kek gitu?" tanyanya lagi. "Gue sama sekali gak ngerti, Tan... " kataku pasrah. Tiba-tiba hujan lebat datang mengguyur. Firasatku tak enak. Kulihat jalanan dengan seksama dan sejauh mataku memandang tak ada hal aneh yang nampak. Semuanya nampak baik-baik saja. Tante Sinta memutar kemudinya masuk ke dalam pom bensin lalu iku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD