"Maaf, bukan maksud kami menguping." Kinan membalik tubuhnya lalu mengusap air mata di pipinya dengan cepat. Siapa sangka meski dia sudah menahannya, dia tetap saja menangis. "Kamu baik- baik aja, kan— Kinan?" Kinan menoleh pada pria tinggi tegap dengan pakaian casual melekat di tubuhnya, lalu pada Azka dengan mengernyit. "Gak papa, maaf aku jadi membuat kalian tahu tentang aib rumah tanggaku." Tak ada gunanya Kinan tutupi toh orang ini juga sudah mendengar semuanya. Saat ini Bram dan Ayu keluar dengan wajah kesal. Mereka sempat menatap Azka dan satu pria dewasa lain di sebelahnya. Rasa penasaran tak membuat Bram dan Ayu bertanya. Terlihat dari gesturnya mereka masih marah pada Kinan, hingga mereka hanya melewati Kinan dan pergi ke rumah sebelah. "Kami yang harusnya minta maaf, kare

