BUANG SP3RMA, BUANG KARIR, BUANG HARTA DAN BUANG ANAK

1018 Words
“Oma aneh, sudah jelas-jelas perbuatan kotor menjijikan kayak begitu, pakai ditanya ini apa,” kata adik sepupu William dengan nada mengejek. “Diam kalian semua. Oma cuma mau dengar William bicara,” bentak Hansika. “Seperti Bertha tadi bilang Oma, Oma sudah tahu lah apa itu maksudnya,” jawab William lirih, membenarkan apa yang dikatakan adik sepupunya. “Kamu membuang dokter spesialis untuk memungut sampah yang tidak lulus SMA ini. Dari wajahnya saja dia tidak pantas menjadi menantu Ferina. Apa yang kamu ambil dari dia? Apakah Endah virgin? Apakah Endah penyayang dan segala macamnya?” sentak Hansika geram, omanya William benar-benar tak habis pikir kerikil yang William pungut sangat buruk. Kalau William selingkuh dengan sekretaris atau staff marketingnya yang cantik okelah. Cantik dan setidaknya bisa diajak sharing bicara, kalau njomplang seperti Endah dan William, mau jadi apa sebuah rumah tangga? “Aku nggak tahu bagaimana Oma. Yang aku tahu tiba-tiba aku sudah dekat sama dia, dan tiba-tiba kami sudah melakukannya. Padahal dia baru bekerja di tempatku empat bulan. Aku nggak mengerti bagaimana prosesnya.” “Satu bulan nggak ada apa-apa. Aku nggak pernah bertegur sapa. Tiba-tiba setelah satu bulan bekerja aku negur dia karena dia sedang menangis malam-malam di dapur. Sejak itu aku jadi selalu ingin bicara dengannya, dan akhirnya aku masuk kamar dia. Sudah itulah awalnya,” jelas William jujur. “Kamu cinta sama dia?” tanya Garjita Hardana, papinya William ingin memastikan. “Nggak ada rasa cinta atau sayang atau apa pun Pi. Aku hanya making love saja sudah. Aku nggak pernah kasih dia uang, aku nggak pernah belikan dia hadiah. Pokoknya nggak. Ya cuma sekadar buang sp3rma saja,” jelas William. “Kamu buang sp3rma sembarangan, tapi kamu juga buang keberuntunganmu. Kamu buang karirmu di kantor. Kamu buang dua anakmu, dan kamu buang semua hartamu!” teriak Ferina emosi. “Apa maksudnya dia buang karir?” tanya Oma Hansika. “Video yang Oma terima itu sudah diterima oleh HRD kantornya William, jadi dia tadi pagi langsung dipecat. Bukan cuma sampai situ, HRD itu menghubungi teman-teman HRD-nya dari perusahaan-perusahaan besar memberitahu aibnya William, sehingga William tidak akan mungkin bisa diterima oleh jajaran kantor-kantor besar.” “Mereka berpedoman janji William pada Allah untuk menjadi suami istri sama Utvy saja bisa dia bohongi, bisa dia nodai, lebih-lebih janji pada kantor. Itu yang issue yang diangkat oleh manajemen HRD.” “Sejumlah HRD dari perusahaan-perusahaan besar tidak akan bisa menerima William menjadi marketing manager atau manager apa pun. Paling ya kalau jadi office boy dia pasti diterima. Itu yang aku tahu dari Utvy tadi waktu aku telepon.” “Utvy tahu dari teman-temannya di kantor William. Utvy sekarang sedang di Adelaide, dia menghadiri seminar. Waktu itu memang dia mengajak aku, tapi karena saat mengajak Mami baru pulang dari rumah sakit, aku tentu tidak mau menerima tawaran Utvy. Nanti aku dibilang tidak mau ngurus Mami. Jadi waktu itu memang aku menolak diajak Utvy.” “Jadi bukan Utvy menghindar dari kejadian hari ini. Tugas sudah diberikan satu bulan lalu. Dua minggu lalu dia ajak aku. Ingat Utvy bukan menghindar. Cuma timing-nya pas Utvy ada di sana, dan asal semua tahu rumah yang ditinggali oleh William juga sudah dijual oleh Utvy karena rumah itu atas nama Utvy.” “Karena surat atas nama dia, jadi memang tidak perlu minta persetujuan terhadap William. Dan hebatnya lagi Utvy itu sudah tahu dari empat bulan lalu tapi dia berupaya sabar.” “Buktinya sejak ambil mobil baru itu sengaja pakai nama dia. Lalu dia bilang sama leasing tidak jadi meneruskan mobil itu, dan dia akan ganti mobil keluaran terbaru, sehingga mobil yang dipakai William langsung ditarik oleh leasing.” “Seperti yang tadi aku bilang, dia membuang berlian untuk sampah yang dia pungut dari comberan. Itulah William,” kata Ferina dia juga sangat marah terhadap kelakuan putra tunggalnya itu. “Lalu sekarang kamu tinggal di mana?” kata paman pertama. “Apa kamu tinggal sama p3lacurmu itu?” “Nggak Paman. Aku belum ke mana-mana. Aku tinggal di hotel malam ini. Besok aku cari kontrakan lain atau mungkin cari kost. Kalau kontrakan kan harus beli kasur dan alat dapur segala macam, sepertinya lebih aman aku cari rumah kost,” jawab William. Untung di kost yang tadi pagi didatangi oleh William bisa dia bayar 1 bulan dulu, walau janjinya akan dibayar tiga bulan. Tapi William bilang satu bulan dulu nanti dua hari lagi akan dia bayar dua bulan berikutnya. Padahal sore ketika Endah pergi ke supermarket William langsung membawa kopernya pergi. Dia langsung ke sebuah hotel dekat Rumah Sakit sini. Malam ini dia tinggal di hotel. William tak mau lagi berurusan dengan Endah. Biar nanti Endah yang ditagih pelunasan dua bulan atau dia keluar. William tak mau lagi semakin terpuruk. “Lalu bagaimana langkahmu selanjutnya?” tanya om ketiga, adik bungsu Ferina. “Yang pasti aku akan cari kerja Om, tapi aku ingin minta maaf pada Utvy dulu.” “Tak perlu kamu minta maaf pada Utvy,” kata Garjita. “Utvy sudah mengurus cerai satu bulan lalu dan aktanya besok sampai ke rumah. Tadi dia mau kirim tidak sempat. Dia menyuruh orang besok kirim ke rumah Papi. Katanya biar sampai ketanganmu. Karena dia mau kirim ke rumah kalian kan nggak mungkin sudah kosong, ke kantor dia sudah tahu kamu sudah dipecat. Jadi dia tidak jadi kirim ke kantormu. Itu sebabnya dia ubah alamat pengiriman menjadi alamat rumah Papi. Dan besok akta cerai itu sudah Papi terima, karena tadi Utvy mau kirim ke kantormu ternyata dia dengar kamu sudah dipecat.” William pucat pasti mendengar bahwa Utvy sudah mengurus surat cerai sejak satu bulan lalu. Sungguh dia tak percaya Utvy sudah sedemikian lama menyimpan semuanya. Padahal wajahnya tak terlihat perubahan apa pun. Tapi memang dia sudah lama tak menyentuh Utvy sejak tiap hari dia bisa membuang sp3rma di lubangnya Endah. Benar-benar dia lupa pada Utvy dan Utvy juga pasti sudah tidak mau lah karena sudah tahu dia punya Endah. Sungguh dia teramat bodoh sampai melupakan istrinya. William tentu tidak berani menceritakan kebodohannya kehilangan setengah M di tabungannya. Sudah bisa ditebak lah pasti pelakunya adalah Utvy, karena memang jelas-jelas pemindahan bukuannya ke rekeningnya Utvy.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD