“Bunda jangan harap dia mau aku bayarin kalau nanti kita bareng di kasir. Itu pasti seperti apa ya Bun, penghinaan buat dia mungkin. Aku bisa jajanin anak-anak itu kalau pergi sama Euryk, tapi belum pernah juga sih memang pergi sama dia. Cuma waktu di Adelaide, tadi ada di depan ibunya aku bayarin, semuanya diam. Tapi dia langsung tegur jangan pernah bayarin dia aku, begitu Bun. Aku bilang saja aku nggak bayarin dia, aku bayarin anak-anakku. Aku bilang begitu dia diam. Tapi selama belanjaan dia, aku nggak pernah mau bayar agar dia enggak makin marah.” “Jadi nanti Bunda jangan salah ngomong sekalian saja. Jangan pernah Bun. Dia akan tersinggung. Aku tahu walau dia senyum tapi dia menyimpan amarah. Persis seperti kawah lava yang siap meluncur begitu tutup lubang kawah terpental karena tekan

