her assumption

2552 Words
Pagi-pagi sekali Alan sudah menyambangi apartemen Diaz. Sebenarnya jadwal Diaz baru dimulai siang nanti tetapi terjadi huru-hara sejak semalam yang membuat Alan segera menyerbu kediaman sang artis. Alan mode manager cerewet berarti ada sebuah layar menyala yang siap dipresentasikan. Ruang tamu Diaz yang biasanya sepi karena satu-satunya penghuni apartemen itu lebih suka berlama-lama di tempat tidur, kini mendadak ramai. Ada Alan yang menyeret Diaz masih dengan rambut acak-acakan dan kacamata baca sesuai dengan kebiasaannya sehabis subuh kembali bergelung dalam selimut sembari membaca buku. Lalu ada Deka yang dengan muka mengantuk juga bantal yang ia bawa sampai sofa, demi melihat Alan yang menginterogasi Diaz. Baginya melihat sang abang diomeli adalah hiburan yang tidak boleh terlewat. Tak lupa yang baru bergabung membawa tiga cangkir kopi dan roti lapis yaitu Ratna, ibu Diaz. Pernikahan Dian yang akan dilaksanakan sebentar lagi membuat Ratna dan Deka sudah merapat ke lokasi acara dengan menempati apartemen Diaz. "Makan dulu Lan. Kamu kalau pagi udah ngurusin Diaz gini kapan ngurus diri sendiri sih Lan? Sampai mau keduluan Dian loh" "Pacarnya Bang Alan kan masih remaja bu" Deka nimbrung sambil menyelonongkan tangan duluan untuk mengambil roti lapis tetapi langsung digeplak Alan karena tidak terima dengan ucapan bungsunya Ibu Ratna. "Pacar gue kategorinya udah dewasa ya" sanggah Alan "Alan itu ga mikirin tentang pernikahan dan pacarnya kebetulan masih piyik. Jadi pas gitu loh bu" timpal Diaz. Ratna hanya bisa terkekeh apalagi melihat Alan yang menggigit kuat-kuat sandwichnya menyalurkan sebal karena ulah kakak beradik tadi. Pacar Alan yang sudah ia pacari selama tiga tahun sedang sibuk dengan pendidikan dokter. Keduanya memang memiliki jarak umur yang lumayan hingga kerap kali menjadi bahan olokan tiga bersaudara Ratna. "WHEIIITTSSS ANJIR INI?" "Deka!" Ratna menegur putranya yang tiba-tiba berteriak heboh. Padahal sedari tadi Deka tenang mengunyah sebelum menggapai ponselnya yang semalaman tercharger di dekat sofa ruang tamu. "Bang lo ke sini mau bahas ini kan bang?" tanya Deka tidak lagi berwajah penuh kantuk. Ditambah ia heboh menyodorkan layar ponselnya pada Alan yang meringis. Sudah bisa Alan duga bahwa satu keluarga ini memang belum ada yang melihat pemberitaan di luar sana tentang salah satu anggota keluarga mereka yang menjadi artis ini. Tujuannya untuk segera menginterogasi Diaz pun terhambat karena sandwich buatan Bu Ratna memang tidak boleh dianggurkan lama-lama karena Alan bisa saja telah dicuri startnya. "Tante ga papa ikutan di sini?" "Ibu jangan ikut nanti shock" Deka mewanti-wanti. "Loh ada apa? Ini tentang Diaz kan?" "Palingan berita baru bu" Diaz mencoba menenangkan walaupun belum tahu sama sekali tentang pemberitaan yang melibatkan dirinya hari ini. "Gapapa kok, ibu ikut di sini biar nanti bisa tanya sama Bang Yaz langsung" Keputusan Ratna sudah final jadi tidak ada keraguan pada Alan untuk memulai interogasinya terhadap Diaz. Ia mengotak-atik layar televisi yang sudah terhubung dengan internet untuk menunjukan postingan dari sebuah akun instabram. Postingan yang membuat Ratna refleks menutup sebagian wajah karena terkejut. "WADUH WADUUH WADUUUH" Deka berkelakar seolah ikut terkejut tetapi pandangan matanya jelas menggoda sang abang. Sedangkan Diaz si pemeran utama hanya santai saja melihat akun @catchyou yang memang pemburu berita itu menampilkan postingan yang mecatut dirinya. "ulala sepertinya ada yang minta lebih dari sekedar peluk part 2 niih. spill kalung penyantolnya dong Diaz @dzp" begitu caption yang dituliskan untuk foto dengan resolusi rendah dan pencahayaan minim tersebut. Tanpa harus mengecek dua kali Diaz sudah bisa membenarkan bahwa orang yang dilingkari sebagai dirinya itu adalah memang dia. Lalu satu orang lainnya yang netizen kira sebagai Agnez Maneri pun benar adanya. Hal yang salah dari postingan tersebut adalah caption yang dibubuhkan untuk foto yang memiliki angle ambigu tersebut. "Bang Yaz kok gak kenalin ke ibu?" tanya Ratna selepas kagetnya mereda. "Ibuuuuuu mereka bukan muhrim" Deka tidak terima karena ia sebenarnya menunggu sang ibu mengomel pada Diaz. "Ibu percaya sama berita itu?" "Lihat bu lihat.. Bang Yaz terkenal jalur cium bibir anak gadis orang buuu" Deka kini menunjukkan adegan ciuman Diaz dalam film. "Lo jangan kayak anak kecil deh. Tukang ngadu!" Diaz pun meladeni. "Ini tandanya Diaz mau nyusul Dian kan Ka?" Ratna justru semakin berbinar-binar. "Astaghfirullah Ibuuuuuuu" Perbincangan rusuh satu keluarga di depan Alan ini masih terus berlanjut. Bahkan Deka seolah kehilangan kepribadiannya yang sesuai usia sudah masuk dalam rentang dewasa dan kembali ke remaja yang ingin abangnya diomeli ibu mereka. Alan hanya bisa menarik napas sebelum akhirnya menghentikan obrolan beda pendapat yang terjadi. "Jadi Yaz lo bisa jelasin tentang foto ini?" "Iya itu gue sama Agnez" "WOAAAAAHH" "Abaaaaaang" Ratna justru berseri-seri lalu refleks menepuk-nepuk lengan Diaz saking bahagia. Foto itu diambil saat acara press release dalam sebuah bioskop. Diaz menduga bahwa orang yang mengambil foto memanfaatkan dirinya yang seingatnya memang melakukan pembicaraan dengan Agnez. Sudut kamera yang tepat ditambah caption yang mendukung sudah cukup membuat orang berasumsi bahwa dia dan Agnez Maneri melakukan ciuman di luar sebuah scene film. Alan mendengarkan dengan seksama penjelasan Diaz. Sedangkan Ratna sekarang menjadi khawatir dengan putranya karena ternyata ada orang yang sengaja menyebar berita bohong melibatkan sang anak. "Gilak kalung penyantolnya langsung sold out bahkan waiting listnya jadi ratusan pieces hahaha. Legend juga power lo bang" "Ini strategi marketing brand kalung yang gue pake ga sih?" Dalam scene ciuman Diaz dan Agnez yang booming itu memang melibatkan properti adegan berupa kalung. Kalung yang digunakan Diaz memang bagian dari sponsor. "Jenar Jewelry maksud lo?" "Je.. Jenar what?" Diaz sedikit terkejut dengan nama brand yang ia dengar tetapi langsung teringat bahwa ia memang familiar dengan brand tersebut. Bisa dibilang dia juga pernah dekat dengan pemiliknya, Om Mahesa Ayah Melinda. Alan mengangguk, ia membenarkan maksud Diaz tentang Jenar Jewelry. Tetapi ia sedikit ragu jika ini adalah bagian strategi marketing brand besar sekelas Jenar Jewelry. "..atau ini marketing anak perusahaannya? Maksud gue kalung yang lo pake itu Koleksi Jenar Jewelry x Bea&Co. Dan lo udah dipinang buat jadi brand ambassadornya Bea&Co. kan" "...harusnya mereka konfirmasi dulu lah ke kita kalau mau buat begini. Ini agak merugikan citra elo sih Yaz." Alan melihat dari sudut pandang skandal yang membelit artisnya. "Wait... Bea&Co., Jenar... astagaaaa" Diaz menyugar rambutnya karena menyadari sesuatu. Dalam kepalanya seolah tengah tersusun puzzle yang saling bergabung menjadi satu dan utuh. Fakta bahwa takdir memang membawanya untuk bertemu Melinda sekarang. Entah karena menggantikan Dian mengambil cincin atau karena urusan pekerjaan. Dirinya dan Melinda akan bertemu pada akhirnya. "Padahal Bang Yaz juga baru rilis film. Bisa aja ini juga ulah marketingnya pihak film... Bukan apa-apa sih, cuman gue liatnya kalian fokus banget sama satu brand itu. Ga cuma tu kalung aja yang langsung sold out, semua printilan yang dipake abang gue juga jadi nge-hype semua" papar Deka logis. Saat seperti ini aura Deka bukan lagi si anak bungsu yang masih suka jahil pada abangnya. Ia adalah laki-laki dewasa yang paham dunia bisnis. Tak heran bila laki-laki 27 tahun itu sudah sukses dengan bisnis studio fotonya. Pembahasan pagi itu berakhir dengan keputusan bahwa Alan akan memantau lebih lanjut berita miring tersebut. Terlebih lagi pihak Agnez Maneri sudah mengumumkan tidak akan memberi tanggapan terkait berita yang beredar. Dua agensi sama-sama membiarkan dan Alan pun sudah bisa membaca pola yang sengaja diciptakan. Di sisi lain pada sebuah ruang rapat tepatnya lantai dua Bea&Co. pun tengah terjadi sebuah diskusi. Melinda bersama core team Bea & Co. yang setidaknya ada empat orang bersama dirinya kebetulan semuanya adalah perempuan mulai membicarakan project yang akan mereka lakukan. Melinda, Inez, Ratu, dan Una adalah fantastic four yang mengembangkan Bea&Co. keempatnya sudah sangat dekat meskipun pada awalnya mereka bertemu karena ikatan pekerjaan. "Gue berasa bisa melihat euphoria Bea&Co. di Paris Fashion Week deh" Inez begitu sumringah mengatakan hal tersebut. "Iya kan Nez. Dewi Fortuna bener-bener lagi berpihak sama kita kayak timingnya itu cring... cring... cring... semuanya tepat" Ratu pun mendukung dengan memperagakan seolah ia menjadi ibu peri yang mengayunkan tongkat ajaib. Melinda yang tengah membaca dokumen yang harus ia tanda tangani pun mendongakkan kepala "Jadi BA kita udah fixed?" tanyanya. Timeline schedule mereka memang menentukan BA yang kemudian akan mereka bawa ikut serta dalam perhelatan Paris Fashion Week. "Udah dong Mel. Yakalik kita menyia-nyiakan exposure yang udah dia kasih ke kita. Pilihan kita tepat banget tau gak sih" "DIAZ PUTRA GA PERNAH GAGAAAAL" Una yang merupakan anggota termuda tiba-tiba bersorak heboh sambil mengoperasikan laptop yang berujung menampilan foto Diaz Putra pada layar proyektor di depan mereka. Inez dan Ratu pun bertepuk tangan heboh menyisakan Melinda yang sedikit terkejut menatap foto Diaz di sana. Kandidat brand ambassador memang tidak sepenuhnya dipilih oleh dirinya. Sejak awal dia hanya mengungkapkan kriteria BA yang dia inginkan, gambaran besarnya adalah attitude dan persona dari si calon BA yang ia rasa tepat mengemban tugas membawa nama Bea&Co. Keputusan siapa orangnya adalah murni dari seleksi tiga partnernya. Jadi wajar bila Melinda pun baru tahu bahwa BA untuk brand miliknya adalah sang mantan pacar yaitu Diaz Putra. Dari pengamatan Melinda karisma Diaz jelas terpancar walaupun hanya dari satu foto saja. Tak heran bila timnya memilih Diaz Putra. "Dia aktor besar ya sekarang?" "Naaaaa tunjukin Naaa tunjukin!!!" "Kasih tunjuk Na. Kita harus kasih tau si Nyonya anti medsos ini Na" Ratu dan Inez mengompori Una yang bersemangat memaparkan tentang Diaz Putra kepada Melinda. Pemilik Bea&Co. itu hanya bisa terkekeh terlebih panggilan khusus untuknya sampai disebutkan Inez, itu semua pasti untuk mengolok dirinya yang sangat kurang update. "Diaz Putra aktor terkenal yang matang berkarisma milik Indonesia ini baru saja merilis sebuah film yang berjudul (Another) Puzzle of Us..." Mendengar judul film yang dipaparkan Una membuat Melinda mengernyit. Ia seolah pernah mendengar judul tersebut beberapa tahun silam tetapi ia benar-benar lupa. "Ada satu scene iconic yang akhir-akhir ini jadi perbincangan hangat banyak orang" Tiga orang di sana sudah nyaris terpingkal-pingkal melihat kelakuan Una. Pemaparan yang ia berikan lebih mirip sebagai pembawa acara infotainment minggu pagi. Slide berubah dari poster film menjadi sebuah video dari scene yang dimaksud Una. Ada pasangan yang tengah berdiri di geladak kapal. Melinda tidak mengenali si pemeran perempuan tetapi ia tahu bahwa yang laki-laki adalah Diaz. Dua orang di sana saling berpandangan, ada gurat kesedihan di wajah si perempuan dan Diaz tampak penuh penghayatan memberi tatapan menenangkan penuh kelembutan untuk sang wanita. Kembali melihat acting Diaz setelah tahun-tahun berselang membuat Melinda bisa menyimpulkan bahwa Diaz semakin jago dalam berakting. Kemampuannya benar-benar terasah jadi, tidak heran dia berhasil menjadi aktor terkenal milik Indonesia seperti penuturan Una. "last hug, maybe?" si pria merentangkan tangannya memberi penawaran tetapi gesturnya menunjukkan ia memohon dengan sangat. Terlebih lagi angin dari lokasi pengambilan gambar juga posisi mereka di atas kapal cukup membuat siurnya yang dingin terasa ikut menyalur ke penonton. Berpelukan dalam keadaan seperti itu jelas menghangatkan. Tidak heran si wanita pun menghambur ke dalam pelukan sang pria. Keduanya larut dalam pelukan erat yang enggan untuk segera dilepas. Dunia serasa milik berdua meski dari dialog yang tercipta mungkin ini adalah pelukan perpisahan mereka. Melinda serius mengamati adegan yang ditampilkan. "Aku senang pernah punya kamu Bri" ucap si perempuan dengan tulus. Keduanya bertatapan dengan intens hingga akhirnya harus melepaskan pelukan. Saat akan lebih menjauhkan tubuh ternyata liontin dari kalung yang dikenakan sang laki-laki tersangkut pada bagian depan knit sweater si perempuan. Kalung itu adalah salah satu karya Melinda yang ikut serta ditampilkan dalam koleksi Jenar Jewelry bagian kolaborasinya dengan Bea&Co. Melinda ingat bahwa sang ayah mengatakan akan mensponsori sebuah film yang proses syutingnya di luar negeri. Ternyata film yang dimaksud Mahesa adalah film yang dibintangi Diaz. Melinda refleks menahan napas untuk kelanjutan adegan yang tengah mereka tonton bersama. Suasana yang tercipta begitu intens di antara dua pemain itu hingga Brian, nama tokoh pria yang baru saja Melinda ketahui dari Una, berkata "Sepertinya ada yang minta lebih dari sekedar peluk" "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" Ratu terhanyut hingga histeris. "Astaghfirullah" Melinda refleks beristighfar. "AHAHAHAHAHHAHHHH istighfar Melinda istighfar!!! hahahaah" Inez paling heboh. Sedangkan Una wajahnya menjadi memerah dan merasa serba salah "eh, zina mata ya mbak? maaf mbak aduh balik badan mbak. aduh kaga selesai selesai sih mereka cipokan" Kalung yang dikenakan Diaz untuk scene film tadi adalah sebuah kalung berbahan palladium dengan liontin berbentuk jangkar. Adegan tersangkutnya jangkar tersebut dimanfaatkan alur cerita untuk adegan selanjutnya berupa sebuah adegan romantis yaitu ciuman yang panjang. Melinda sangat terkejut juga merasa Diaz yang sekarang benar-benar aktor yang totalitas dalam berperan. . . . Melinda sudah turun dari lantai dua Bea&Co. lalu bersiap melanjutkan pekerjaannya menggarap salah satu pesanan perhiasan clientnya. Langkah kakinya tiba-tiba dihadang oleh tiga staf bagian depan yaitu Beta dkk. "Mbak, Diaz Putra pas kesini kemarin bikin cincin?" "Dia beneran mau nikah mbak?" "Mbaaaaak aku saking shocknya lihat visual dia sampai ga dengerin apa-apa" Beta merengek-rengek bersama tiga rekannya. "Bundaaaaaaaaaaaaaa chickennya mana?" Suara lain semakin menambah riuh pendengaran Melinda. Bea sudah melesat ke gendongan Melinda, membuat tubuh bundanya hampir limbung. Desahan napas Melinda yang keras menjadi pertanda bahwa ia bisa saja meluap. Tiga staffnya pun menjadi ciut nyalinya tetapi rasa penasaran ketiganya juga tidak bisa dibendung. Jadi saat Bea sudah sedikit tenang Beta pun memanfaatkan untuk kembali bertanya "Mbak Mel, Diaz..." "Iya Diaz Putra si aktor terkenal milik Indonesia itu ngambil cincin pernikahan. Beneran nikah? ya mungkin belum soalnya aku baru aja kemarin dapat undangan dan belum sempat aku buka. Pastinya di sampul depan ada namanya Saputra dan si mempelai perempuan. Udah ya." Penjelasan panjang lebar dari Melinda seolah menyerap seluruh energi Beta and the g**g. Setelah mendengarkan dengan seksama tubuh mereka luruh ke lantai. Mereka tidak menyangka bahwa aktor idola mereka akhirnya melaju ke jenjang pernikahan. Suami idaman mereka sudah sold out, begitu perumpamaan yang mereka sematkan. . . . Nama Diaz Putra kembali trending di twitty mengikuti skandal ciumannya dengan Agnez Maneri. Tetapi bola panas itu berputar semakin besar dan melebar kemana-mana. Akun bernama @x1selamanya membagikan sebuah tautan tentang kronologi dua panel foto yang ia posting. "yg lagi viral nih guys, ke toko perhiasan. chronology a thread" Dua foto yang diposting berupa foto samar yang diambil dari luar toko saat pantulan tubuh Diaz terlihat dari kaca transparan. Lalu foto kedua adalah foto Diaz di depan Bea&Co. saat keluar sambil membawa kotak putih. "awalnya gue kaget waktu lihat dia keluar dari mobil soalnya visual Diaz Putra unreal coy!!!" begitu sang pemilik akun memulai ceritanya. Postingan tersebut sudah disukai dan retwett ratusan ribu orang. Bahkan akun @txtdiazputra pun mengutip tweet tersebut meski hanya menanggapi berupa "omoooooo" nyatanya akun yang memiliki follower ribuan orang itu pun membuat isu yang ada semakin diperbincangkan. "kaget ga min?" tanya akun @saniaprikitiw lalu @onedayonediaz juga membalas "lu udah tahu dari lama ya min?" yang lainnya membuat kutipan berupa reaksi "AKHIRNYA PECAH TELOOOOOR" kemudian akun @diazgirl "ngl kenapa harus cinlok??????" kemudian balasan cuitannya itu mengundang banyak orang berkomentar "masalah buat lo" dibalas "diem deh kaum kapalan!" kemudian terciptalah sebuah twitwar. Pekerjaan Alan semakin menumpuk saja. Ia benar-benar memantau semua isu di luar sana hingga tidak ada yang offside. Setidaknya berita yang berkembang masih seputar headline berupa Mengulik Kebersamaan Diaz Putra dan Agnez Maneri Sejak 7 Tahun Silam. Hingga salah satu dari teman dekat Diaz dan Dian pun ikut berkontribusi pada berita yang beredar. Dalam story instabramnya @thomascakra mengunggah sebuah foto undangan. Undangan yang menampilkan fotocopyan wajah Diaz Putra lalu sebuah tulisan The Wedding Saputra&. Jahil sekali Thomas menyamarkan wajah juga nama si mempelai wanita tetapi tak lupa men-tag akun Diaz "see u later bro @dzp" Ough see you later with Alan's uppercut gerutu Alan menyumpahi Thomas yang semakin menggoreng isu bahwa Diaz Putra akan segera menikah. Kali ini Alan akan meminta Diaz go public perihal kembarannya yang bernama Dian Saputra.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD