Satu hari menjelang keberangkatan mereka ke Jepang. Pagi-pagi sekali rumah Maika dan Rafan sudah didatangi oleh tamu tak diundang. Siapa lagi kalau bukan Nara? Gadis itu amat begitu heboh. Pukul 6 pagi dia menggedor-gedor rumah pasangan muda itu. Tahu apa reaksi Rafan? Laki-laki yang biasanya jam 6 baru pulang dari masjid, jam 5 lewat sudah ada di rumah. Dan saat mendapati Nara yang menggedor-gedor pintu. Laki-laki itu mengomel. Adiknya itu ganggu saja. Tidak pernah bisa diajak kerja sama. “Kita berangkatnya besok, kenapa sekarang lo udah dateng?” protes Rafan. Wajahnya benar-benar tidak bersahabat sekali. “Suka-suka gue lah. Gue ‘kan pengen nginep,” balas Nara. Dengan tidak tahu dirinya gadis itu nyelonong hendak masuk ke kamar Rafan dan Maika. “JANGAN!” kata Rafan dengan suara ngegas

