RUBANAH

1977 Words

Kereta dari Loire berhenti tepat pukul 21.22, dan begitu Belle turun ke peron, hembusan dingin dari Lake Maggiore langsung menyergapnya. “Semua sudah menunggu Anda, Signorina,” ujar Filippo, seorang pengawal De Santoro yang menjemputnya di Stasiun Stresa, Piazza Guglielmo Marconi—Italia Utara. Malam itu, kota terasa sunyi, hanya dimeriahkan lampu-lampu kuning yang berjajar di tepi danau, memantul di permukaan air yang gelap dan tenang. Jauh di tengah danau, siluet Isola Bella dan Isola dei Pescatori seolah mengucapkan selamat datang kembali. Lampu neon di atas butik perhiasan De Santoro Maison sudah padam, meski Belle ingat betul kerlipnya saat menyala; mewah namun tak mencolok. Orang-orang awam menganggap jika butik ini hanyalah tempat bagi para sosialita memilih perhiasan mahal denga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD