32. Ujung Jalan

3036 Words

Perjalanan yang berat dan panjang. Tubuh Bayu dipenuhi peluh keringat, entah berapa jauh dan lama dia telah berlari. Padahal dia tahu tak ada gunanya, percuma. Langkahnya terhenti di depan sebuah ruangan. Kamar Tulip nomor 403.  Bayu berhenti sejenak menatap pintu kamar tersebut. Butuh tenaga besar untuk masuk ke dalam, dia menarik napas sedalam yang dia bisa. Seiring hembusan napas, dia mulai melangkah masuk dengan kepala tertunduk. Disanalah Kasih setengah berbaring dengan tubuh bersandar pada sebuah bantal. Perempuan itu sedang fokus memperhatikan bayinya yang sedang berusaha ditenangkan oleh pria disampingnya. Beberapa detik kemudian, Kasih tersadar akan kehadiran Bayu. Perempuan itu menoleh, "Hai.." sapanya dengan senyuman hangat. Bayu mendekat, berjalan denga ragu sampai akhir

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD