"Kasih, temenin nonton dong pulang ngantor nanti. Nanti langsung ketemu di bioskop aja. Ya? Ya? Ya?" rengek Gia di ujung telefon.
"Maaf Gi, badan ku lagi gak enak. Udah 3 hari mual mual terus. Hari ini paling parah, gak enak banget mau jalan." jawab Kasih tak enak.
Sudah tiga hari ini badan Kasih terasa lemah, perutnya mual dan kepalanya pusing. Membuat Kasih tidak selera untuk menyantap makanan apapun, sehingga badannya makin melemah tiap hari.
"Mual mual? Emangnya kamu hamil. Udah ke dokter belum?" celetuk Gia dengan nada bercanda, kemudian malah menjadi khawatir dengan sahabatnya.
Hamil, Kasih terdiam kalimat menyeramkan itu. Kemudian dia diam tersadar akan sesuatu.
"Gi..." panggilnya.
"Kenapa?" tanya Gia penasaran.
Kasih menjatuhkan diri di sisi tempat tidur, dengan ketak
