4

1122 Words
"Apa maksudmu?" "Selama dua bulan. Cobalah menjalin hubungan denganku. Aku akan memperlakukanmu dengan baik" "Kalau tidak?" "Aku, aku akan berhenti mengejarmu" "Selamanya?" Chanyeol mengangguk dengan keraguan. Sebenarnya Aeji tertarik dengan ajakan itu. Setidaknya setelah itu laki-laki ini akan pergi meninggalkannya. Jujur saja ia sudah lelah mengurusi penggemarnya yang ingin membunuhku begitu saja. "Akan ku pikirkan lagi," jawab Aeji santai. "Baiklah, ayo ku antar pulang," ujar Chanyeol menarik tangan Aeji. "Tidak mau" "Ayolah," ajak Chanyeol masih menarik tangan Aeji. "Hey, apa yang kau lakukan?" tiba-tiba tangan Aeji terbebas begitu saja dengan pandangannya yang tertutup oleh sebuah punggung tegas dan lebar. "Paman, siapa?" Pria dihadapan Aeji membalik tubuhnya untuk melihat kondisi gadis itu dan mengabaikan lelaki yang masih dalam keadaan heran. "Kau tidak apa-apa?" tanya nya sambil menyentuh kepala Aeji. Gadis itu yang melihat sosok dihadapannya langsung terkejut. "Paman?" "Kau siapa?" Chanyeol yang kesal langsung menyingkarkan tangan Kyuhyun dari kepala gadisnya. "Chanyeol! Dia teman mamaku" Chanyeol yang merasa melakukan perilaku yang tak sopan langsung membungkuk badan memberi hormat sekaligus permintaan maaf. "Maaf paman saya tidak tahu" "Jangan ganggu Aeji lagi," balas Kyuhyun singkat sambil membawa Aeji ke arah mobil yang terparkir tak jauh dari mereka. I'm Yours Aeji yang terbaring di atas kasur sedari tadi hanya tersenyum senyum saja. Mengingat kejadian Kyuhyun yang melindunginya dari Chanyeol dan bahkan sempat memarahi laki-laki itu membuat hatinya berbunga-bunga. Gadis itu menyentuh gelang yang dibelikan oleh Kyuhyun seolah olah benda itu adalah emas berlian langka yang tak boleh rusak. Tok tok tok Ceklek "Aeji?" "Iya ma?" "Bisakah kau temani Kyuhyun mencari buku? Mama masih ada kerjaan" Aeji yang mendengarkan perintah ibunya langsung dengan sigap berdiri dan mengambil jaketnya. "Paman dimana?" Jiwon yang melihat betapa senangnya wajah Aeji membuat dirinya bisa tersenyum lega. Setidaknya tak kan sulit membuat Aeji menerima Kyuhyun. "Di bawah" "Aeji temani paman cari buku," teriak Kyuhyun dari bawah yang langsung membuat Kyuhyun berjalan cepat menghampirinya. "Paman!" "Hey! Kau tidak keberatan bukan? Aku bosan melihat mamamu yang membaca berkas berkasnya" "Tsk. Setidaknya aku terlihat tidak seperti pengangguran," balas Jiwon menbuat Aeji tertawa. "Aeji, kau tidak mengira paman pengangguran bukan?" "Ayo paman kita berangkat," sorak Aeji yang langsung menarik tangan Kyuhyun. Kyuhyun yang mengikuti nya sempat melempar senyum hangatnya pada Jiwon yang tak diketahui oleh Aeji. Setengah jam lebih telah terlewati. Akhirnya Kyuhyun dan Aeji telah sampai di toko buku yabg biasa Aeji kunjungi. "Kau sering kesini?" tanya Kyuhyun sambil berjalan melihat buku buku disekitar. "Tidak juga paman. Kalau novel tertentu saja sudah terbit" "Kau suka baca novel?" "Hmm," "Siapa pengarangnya?" "Grace Lee paman, novel itu berisi kisah romansa. Aku yakin bukan selera paman sekali" "Memang. Tapi paman akan membelikannya untukmu," ujarnya santai. Namun berbeda dengan Aeji. Rasanya ia ingin melayang ketika teman ibunya ini mengatakan hal itu. Ia sangat senang. Kyuhyun dan Aeji memilih untuk terpisah mencari buku yang mereka inginkan. Sebenarnya Aeji sedang tidak minat membaca buku. Namun bagaimana lagi. Ia nikmati saja. Tiba-tiba mata gadis itu menangkap sebuah buku yang dari judulnya saja sangat menggiurkan untuk di baca Jurus menaklukan pria kedalam dekapanmu Astaga. Sangat sesuai dengan kebutuhan sekali. Aeji membaca ringkasan isi buku yang berada di halaman belakang. Ada beberapa pengertian, contoh dan tips untuk di praktikan. " Jurus menaklukan pria ke dalam dek-" Langsung saja Aeji memeluk buku itu hingga ada di dekapannya. Aeji terkejut saat Kyuhyun telah berada di belakangnya dan tengah membaca judul buku yang ia pegang. Astaga malau sekali. Kyuhyun tertawa melihat wajah menggemaskan Aeji. Gadis itu sangat lucu. Pipinya bahkan merona. "Astaga, Aeji. Kau ingin membaca itu?" "T-tidak," langsung saja Aeji menaruh buku itu kembali. "Aku hanya iseng saja paman karena judulnya lucu sekali" "Benarkah? Sepertinya tidak seperti itu" Aeji hanya terdiam dan berusaha biasa saja namun gagal. "Ayo! Ku traktir kau es krim" Begitulah acara jalan-jalan bersama Kyuhyun. Aeji tak berhenti tersenyum dan tertawa. Pria itu berhasil menggodanya. Kyuhyun begitu memanjakan Aeji dengan menuruti semua kemauannya. Tentu saja hal itu membuatnya senang. Kencan dengan teman ibunya memang tidak buruk juga. I'm yours Hari telah berganti malam. Aeji yang telah dikamarnya setelah menyelesaikan aksi makannya menyisahkan Jiwon dan Kyuhyun yang tengah melakukan pekerjaan mereka masing-masing di ruang tengah. Jiwon sempat menengok ke arah tangga sebentar lalu mulai menatap Kyuhyun. "Bagaimana dengan Aeji hari ini?" Kyuhyun yang mendengar itu langsung merapatkan duduknya dengan Jiwon dan merangkul kekasih cantiknya itu. "Dia senang sekali hari ini" "Benarkah?" "Hm. Setidaknya aku sudah cukup dekat dengannya. Apakah sebaiknya kita menceritakan hubungan kita dengan Aeji?" tanya Kyuhyun sambil memainkan rambut Jiwon. Pria itu bisa melihat guratan cemas di wajah wanitanya. "Apa yang kau khawatirkan?" tanya Kyuhyun lagi sambil menggenggam tangannya membuat Jiwon menatapnya. "Aku takut Aeji belum siap menerima ayah baru" "Aeji sudah rema-" "Justru itu Kyu, gadis seusianya lebih labil dan suka bertindak tanpa memikirkan akibatnya. Aku takut dia meninggalkanku," ujar Jiwon lirih. Kyuhyun berusaha mengerti keresahan Jiwon. Bagaimanapun juga kekasihnya adalah seorang janda yang di tinggal suaminya ke surga. Tentu ini bukan hal yang mudah ditambah kehadiran Aeji dalam hidupnya. Kyuhyun memeluk Jiwon erat berusaha menyalurkan kehangatan pada kekasihnya. Mengirimkan pesan bahwa wanita itu tidak sendiri. Masih ada dirinya yang akan selalu disisinya. Jiwon melonggarkan pelukan itu. "Aku mau buat kopi. Kau mau?" "Tentu saja," jawab Kyuhyun dengan senyumnya yang sumringah. Membiarkan Jiwon melangkah ke arah dapur. Kyuhyun masih memandangi wajah Jiwon yang masih murung. Senyum yang barusan wanita itu berikan hanyalah palsu. Kyuhyun bisa melihat itu. Karena sebenarnya jauh dari pertemuannya di London. Kyuhyun telah menyukai Jiwon sejak SMA. Itulah alasannya meninggalkan Korea untuk melupakan Jiwon. Namun tak disangka pertemuan itu datang kembali dengan keadaan Jiwon yang berbeda. Meskipun begitu hal itu bukan menjadi masalah untuk Kyuhyun. Ia masih mencintai Jiwon terlalu dalam. Tiba-tiba terbesit hal jail di otaknya. Kyuhyun ingin menghibur Jiwon yang terlihat auranya masih terlihat tidak baik. Dihampirinya gadis itu yang masih merebus air panas dan menyiapkan bubuk kopi untuk mereka. "Kyu?" kejut Jiwon ketika Kyuhyun memeluknya dari belakang. "Apa yang kau lamunkan?" tanyanya sambil menaruh dagu di bahu Jiwon. "Aku tidak mela- kyu hentikan," ujar Jiwon geli merasakan bibir Kyuhyun terus merambati lehernya. "Hentikan kyu geli," kekeh Jiwon berusaha melepaskan pelukan Kyuhyun dari belakang. Tiba-tiba Kyuhyun meraih bibir Jiwon dari belakang membuat bibir mereka saling bertautan. Disesapinya satu sama lain di gigitnya hingga lidah mereka saling beradu. Jiwon beberapa kali tertawa geli di tengah ciuman mereka saat merasakan tangan Kyuhyun menjamah tubuhnya. "Kyu jangan," bisik Jiwon saat merasakan kekasihnya ini tengah menurunkan celana dalamnya. "Sebentar saja," di kecupnya bahu kecil itu yang kini terekspos karena tangan nakal Kyuhyun merusak penampilannya. "Bagaimana jika Aeji melihat?" "Tidak akan. Ini sudah lewat tengah malam," bisik Kyuhyun. Jiwon merasakan punggungnya yang berat. "Kyu kau ber-Akh!" Jiwon merasakan milik Kyuhyun melesak begitu saja kedalam dirinya. Pria itu bergerak dengan tempo yang tetap tak pelan maupun cepat. Jiwon tak bisa berhenti mendesah di kala bibir Kyuhyun terus mencumbui lehernya dan memainkan payudaranya. Wanita itu hanya bisa menyandarkan kepalanya pada meja pantry itu. "Kyu AKH!" Jiwon terkejut dikala pompaan Kyuhyun semakin cepat. "Sstt.. diam sayang. Kau bilang tak ingin Aeji bangun bukan?" bisik Kyuhyun dengan suara mengejek. "Sialan kau Kyu. Untung saja aku mencintaimu," desis Jiwon membuat Kyuhyun terkekeh. Pria itu tak berhenti mengeluar masukan miliknya dan menciumi bibir candu milik Jiwon. Tak hentinya pria itu menjaili wanita itu hingga kesal. Kyuhyun berhasil melihat raut bahagiah dan gairah Jiwon membuat hatinya lega. Ia tak senang melihat wanitanya sedih. "Aku juga mencintaimu, Jiwon"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD