50. Perkenalan

647 Words

"Kamu mungkin bisa mengabaikanku. Tapi jangan lupa, kamu tak akan pernah bisa lari dari darah yang mengalir dalam dirimu, atau pun dari takdir yang telah digariskan dalam hidupmu, putraku," tutur Sebastian seraya menyunggingkan senyum dingin. Baik Raven maupun Sebastian tampak sama-sama tidak ingin melepaskan tatapan mereka yang saling beradu satu sama lain sesudahnya, seolah saling mengukur kekuatan dan tekad masing-masing. Raven merasakan tekanan luar biasa dari tatapan tajam ayahnya, namun ia enggan menunjukkan kelemahan. Dirinya yang kini telah jauh lebih dewasa, lebih matang, dan memiliki kekuatan yang tak kalah sebanding dengan ayahnya. Raven yang sekarang bukanlah Raven yang dulu, yang lemah dan tak berdaya serat tak berani melawan. Sementara itu, Sebastian dengan sikap superi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD