Sebastian menatap dingin ke arah Maura yang terbaring lemas di atas lantai yang dingin dan kotor. Tubuh gadis itu tersentak, setiap kali aliran listrik dari senjata kejut yang ia genggam menghantam kulitnya. "Apa kamu pikir layak mendapatkan cinta dari gadis ini, Raven? Bodoh. Kekuasaanlah yang terpenting! Dan kamu tidak akan pernah bisa lolos dari kekuasaanku!" ucap Sebastian dengan suaranya yang penuh kebencian. Ia mendekatkan senjata itu lagi, lalu menyeringai ketika mendengar suara listrik berderak. "Maaf, Maura. Ini bukan masalah pribadi, tapi hanyalah antara aku dan Raven. Dan kamu adalah korban, sebagai pembelajaran serta shock therapy yang tepat untuk anak bodoh itu." Maura menggigit bibirnya untuk menahan erangan kesakitan. Tubuhnya mulai mati rasa. Tetapi setiap kali senj

