Kembalinya Masa Lalu

1155 Words

Seketika, paru-paru Adam bergetar hebat dan wajahnya memucat. Keringat dingin perlahan-lahan mendesak keluar. Masa lalu telah berseliweran dalam benaknya. Nyaris tidak ada tempat untuk Amber bertahta. “Kenapa baru sekarang dia menghubungiku?” gumam pria itu sebelum terpejam menahan air mata. Retakan dalam hati yang dikiranya telah sirna kini menganga lebar. Rasa sakitnya menjalar seakan meremukkan badan. Tiba-tiba, Amber mendorong pintu dan melangkah masuk. Adam pun tersentak dan membuka mata. Dengan kesadaran utuh, tangannya dapat kembali digerakkan. Secepat kilat, pria itu menghapus pesan yang tidak lagi diharapkan. “Bukankah aku tepat waktu? Kami hanya mengobrol selama dua setengah menit,” tutur Amber santai. Tanpa membuang waktu, Adam mengeringkan bukti kesedihan. Setelah mengis

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD