17. Maut, Jodoh, dan Rezeki

2255 Words

Malam itu, bukan hanya Adiba yang hancur dihempaskan kenyataan. Diaz Nareswara juga mengalami kehancuran yang sama. Melihat Adiba melangkah pergi dienyahkan dari hidupnya, membuat Diaz mati rasa. Dia diam tak bergerak terlekap di lantai, tak berkedip menatap ceceran darah di ruang tengahnya. Pintu kamar mandi terbuka sedikit dan Diaz bisa melihat seorang pria di sana menyiram toilet berkali-kali karena tersumbat lalu menggunakan tongkat pembersih mengenyahkan sumbatan itu. Cairan kemerahan meluap di bibir toilet. Ia tahu penyebab toilet tersumbat itu. Gumpalan besar darah dagingnya yang disingkirkan ayahnya bagai kotoran. Perasaan Diaz lebih buruk daripada mati. Ayahnya sendiri berkelakuan lebih buruk dari binatang. Bagian terburuknya, walaupun ia tahu pasal-pasal tindakan kriminal yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD