Sesampainya dikamar, Nayla Langsung mengunci pintunya. Nayla menghempaskan tubuh nya di atas kasur, menutupi wajah nya dengan bantal. Kemudian Nayla menangis sejadi-jadinya. Hiks... hiks... "Aku udah capek kayak gini terus. Mama, papa, nenek Nayla ingin ikut kalian aja. Nayla gak sanggup lagi hidup kayak gini. Hiks..." Lelah karena menangis, Nayla tertidur dengan sisa-sisa air mata di pipinya. Paginya Nayla terbangun, dan secepat mungkin dia bersiap-siap untuk berangkat kesekian setelah menyiapkan sarapan untuk Fatan. Nayla sengaja berangkat pagi sekali karena untuk saat ini dia tidak ingin bertemu dulu dengan Fatan. Fatan baru saja terbangun dari tidurnya. Ia melirik jam yang ada di atas nakas disamping ranjang nya. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.15. Secepat mungkin Fatan langsun

