awal mula pertemuan

765 Words
Seorang wanita berumur 24 tahun berjalan menyusuri jalan raya dengan hati yang hancur memegangi surat perceraian di tangannya dan mata yang sembab masih mengalir air mata di pipinya wajahnya bengkak karena terlalu banyak menagisi beban hidupnya. Arini seorang ibu dari dua anak, anak pertama bernama Aditia syeden umur 4 THN dan yang kedua bernama Anisa syeden umur 2 THN , penampilannya yang cuek dan santai membuatnya terlihat tidak menarik sehingga membuat suaminya rayyan syeden berpaliang pada wanita cantik yang sekantor dengannya. Hal itu membuat dia sangat terpukul menyaksikan suami yang ia cintai dan sayang mengkhianatinya dan anak anak nya. Karena saat Arini melintasi jalan raya tanpa sengaja dirinya melihat seorang anak memakai seragam sekolah berlari kearah jalan raya dan hampir tertabrak beruntung Arini cepat menarik anak itu sehingga anak itu selamat, tapi anak itu terus merontah dan mengatakan "lepaska.. Lepas...lepas Tante aku mau mati aja heeeeeueehh... Gadis kecil itu terus menangis dan merontah di pelukan Arini, karena sifatnya yang penyayang lembut dan perhatian dengan mudah Arini menenangkan anak itu. sambil memeluknya lalu menatap wajah gadis kecil itu dia berkata " sayang dengerin Tante kamu nggak boleh ngomong kaya gitu nggak baik kamu melakukan hal kaya tadi kalo kamu tertabrak trus nggak mati malah cacat gimana? Kamu mau jadi cacat, ngakkan ? Anak itu langsung mengangguk ketakutan, dia takut kalau sampai beneran cacat, " nah makanya jangan melakukan hal kaya tadi lagi yah janji?, " Iya Tante", Arini kembali memeluk anak itu agar lebih tenang, " kalo Tante boleh tau memang kenapa sampe kamu mau bunuh diri sayang, mama Tante, mama sakit dan nggak mau bangun, temen temen aku bilang aku anak yang nggak punya mama heeeeeheeewee... Gadis itu kembali menangis mengingat ejekan teman temannya. Udah nggak papa jangan nangis lagi kamu harus tetep hidup supaya mama kamu juga tetap berjuang buat hidup sebagai anak yang baik kamu harusnya doain mama biar cepet sembuh sayang nanti siapa yang doain mama kamu kalo kamu nggak ada, iya kan Hem..? Kata Arini menasehati anak kecil itu, anak kecil itu hanya mengangguk dan kembali menyandarkan kepalanya pada tubuh Arini, makasih ya Tante aku boleh peluk Tante lagi kan, aku kangen di peluk mama Tante, " tentu sayang sini Tante peluk", Arini pun memberikan pelukan hangat untuk gadis kecil yang malang itu, seketika dia merasa bukan cuma dia saja yang memiliki masalah tapi anak sekecil inipun menghadapi masalah yang membuatnya hampir mencelakai dirinya sendiri, tidak bisa dia bayangkan jika anaknya yang melakukan hal itu dia pasti lebih memilih mati jika hal itu terjadi, dia mulai bangkit dan menguatkan dirinya dia menyakinkan dirinya jika dia akan baik baik saja demi anak anaknya. tanpa dia sadari seseorang wanita paru baya sedari tadi mengawasi mereka, ternyata yang mengawasi mereka adalah nenek dari anak itu,anak itu bernama alvina Rachel berumur 7 tahun dan wanita paru baya itu bernama darsita tapi Alvina biasa memanggil dia dengan sebutan nenek sita. Darsita memutuskan untuk menyapa mereka, " Permisi selamat siang maaf anak ini cucu saya" kata darsita ramah pada Arini , keduanya menoleh pada darsita secara bersamaan, "nenek" sapa anak itu saat menatap darsita, "iya sayang " jawab darsita lembut dengan nada senduh Karen sedih melihat cucunya hampir tertabrak mobil yang melintas, serta semakin tumbuh besar tanpa sentuhan ibunya tapi darsita selalu yakin jika putri kesayanganya yaitu ibu dari Alvina ini suatu saat akan sadar dan bisa kembali berkumpul dengan keluarganya, darsita sadar harapannya yang egois itu membuat orang di sekitarnya tertekan, pasalnya dia selalu menuntut kesetiaan mantunya Arafah erlagga dan memberi perawatan terbaik untuk anaknya yang sudah berbaring tak sadarkan diri di rumah sakit terbaik di kotanya selama 4 tahun. Kejadian tadi membuat Darsita sadar jika cucu kesayangannya membutuhkan sosok seorang ibu yang bisa mendidik dan membesarkan cucunya dengan penuh kasi sayang, tapi dia tidak ingin jika menantunya jatuh cinta pada perempuan lain dia takut melukai hati putrinya kinanti wanita cantik berumur 27tahun yang sedang berbaring cantik di ranjang rumah sakit, walaupun dia sangat yakin jika menantunya juga sangat mencintai putrinya, sekalipun Kinanti sudah 4 tahun berbaring di rumah sakit Rafa selalu menyempatka waktu berkunjung kerumah sakit menemani istrinya sekalipun dia tau jika kemungkinan sadarnya Kinanti sangat sedikit Rafa terus yakin jika Kinan suatu saat akan sadar, terkadang jika tidak ada rapat penting Rafa mengerjakan pekerjaannya di rumah sakit demi menjaga istrinya, secara Arafah erlanggal adalah CEO di perusahaannya dia adalah CEO yang muda berumur 29thn dan tampan pastinya, tidak sedikit pegawainya yang memuja dirinya dia sangat di kagumi bukan hanya karena ketampanan dan keahliannya dalam mengelola perusahaan tapi juga kesetiaannya yang membuat orang orang iri pada Kinanti wanita yang menghabiskan 4 tahun di rumah sakit
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD