kedekatan

744 Words
BEBERAPA BULAN KEMUDIAN " Rin... Ini baguskan, kok mbak sukayah, " ucap Kinan sambil menatap pantulan dirinya dalam cermin dengan tersenyum, bagus sih mbak tapi mbak Kinan yakin mau pake itu nanti masuk angin loh mbak kan ngak ada punggungnya, GANTIII... Bentak Rafa dengan tegas sambil menatap Kinan yang cemberut, iya kan mas kan aku sudah bilang sama mbak Kinan tapi dia tetap suka, tambah Arini dengan nada jahil dan mengejek sambil tersenyum menjulurkan lidahnya pada Kinan, "kamu itu kalau gitu kamu saja yang temenin mas Rafa aku jadi malas, jawab kinan kessal, ye... Itukan tugas mbak Kinan, mas aku keluar dulu yah... Tapi peluk dulu dong..hehe,"kata Arini sambil merentakan tangannya dan tersenyum berniat menggoda Kinan yang lagi kessal, Kinan langsung melotot pada Arini dan melepar bantal ke arah Arini, dih... Siapa bilang kamu boleh peluk masku di ini punyaku, kata Kinan posesif sambil memeluk Rafa, dih... Kan cuma bentar doang Arini langsung melompat dan memeluk mereka berdua, membuat Kinan kessal dan mengeluh pada Rafa, "mas usirrr.."kata Kinan sambil memanyunka bibirnya. Astaga kalian ini masih saja bercanda nanti kita telat, kamu ganti bajumu mas ngak mau kamu pake ini, iya kan mas, mas suruh mbak Kinan pake dres putih itu saja cantik elegan lagian inikan masih siang, Rafa langsung mengambil dres itu dan mengamatinya, iya mas setuju pake ini saja mas suka ini, kata Rafa yakin, mana sini coba kulihat, Kinan mengambil dres itu dari tangan Rafa dan mencobanya di kamar mandi, saat Kinan keluar, senyuman yang menggugah hati terlukis di bibir Rafa membuat Kinan sangat senang dan bangga dengan dirinya, Arini hanya bisa mengangah menatap senyuman itu sangat mengagumkan ingin rasanyaaa..... Hurff.... Tidak bisa Arini langsung menggeleng kan kepalanya, menginginkan lebih itu bukan hakku, hidup bersama mereka saja sudah membuatku bersyukur, mereka adalah rumahku tempatku untuk bersandar, sayang kamu pakai apapu pasti cantik, kata Rafa sambil berjalan mendekati istrinya Tampa berkedip, owwlek.... Kalian bikin gellii... Sambar Arini merusak suasana romatis di antara mereka, kamu itu ganggu sekali sih... Bentak Kinan lagi pada Arini membuat Rafa hanya tertawa melihat tingkah kedua istrinya. Yaudah siap siap gih... Nanti kalian telat lagi melow dramanya sambung nanti aja kalo sudah pulang Kata Arini sambil melangkah keluar dari kamar Kinan, Rin... Sini mas peluk..., Arini langsung berlari kepelukan Rafa kegirangan, masss.... Bentak Kinan sambil merajuk, membuat Rafa semakin tertawa gemas melihat ekspresi istrinya, Arini tersenyum nakal sambil menjulurkan lidahnya ke arah Kinan dan melepaskan pelukannya dari Rafa lalu berlari keluar, Rafa hanya bisa tertawa melihat tingkah kedua istrinya, Kinan semakin manja dan menggemaskan membuatnya selalu ingin memeluknya, sejak kehadiran Arini Kinan yang dulu sangat berbeda dari Kinan yang sekarang, Kinan yang dulu sangat elegan dan modis, Tingkah laku dan ucapannya selalu dalam tingkat kesopan dan anggun, Rafa sampai sulit menebak sedalam apa cinta Kinan padanya yang Rafa tau Kinan adalah cinta matinya wanita yang sangat iya inginkan, melihat Kinan bersikap seperti ini membuatnya sangat bahagia, Rafa bisa merasakan betapa Kinan sangat mencintainya dan tak ingin kehilangan dia,dalam hatinya berkata mama sita benar, Arini bagaikan malaikat untuk keluarga kami, dia datang dan membawa kebahagiaan dan kesejukan di tengah keluarga yang rapuh dia seperti tali yang mengikat dan menyatukan keluarga yang hampir runtuh. Terima kasih Arini " kata hati Rafa tulus. Hai... Gadis cantik bunda, kok masih main hp sih... Tugas sekolah sudah selesai belum?, Bentar lagi bund lagi seruh nih, Arini langsung merebut ponsel Vina dan menaruhnya di laci meja, Arini merangkul Vina yang cemberut, sayang ponselmu bisa menunggu tapi tugas sekolah akan lebih baik jika di selesaikan terlebih dahulu, calon dokter hebat itu memang harus mengorbankan banyak hal di masa muda dan memetik hasilnya di usia yang matang tapi jika kamu jauh lebih hebat kamu akan memetik hasilnya lebih cepat dari yang kamu rencanakan, di saat semua temanmu sedang berjuang keras demi masa depannya, kamu sudah lebih dulu sampai di puncak, kedengarannya menarik bund ya sudah Vina belajar dulu yah bunda, janji jangan main hp sebelum tugasmu selesai yah, iya bunda. Vina memang berencana ingin jadi dokter agar dia bisa menyembuhkan orang yang sakit, sejak kesembuhan mamanya dia sudah bertekad ingin jadi dokter, bahagia rasanya melihat orang yang kita sayangi bisa berkumpul berasa lagi. Bunda.... "Panggil Vina saat Arini ingin melangkah keluar dari kamarnya, yah... Kenapa sayang," jawab Arini sambil menaikan alisnya, terimakasih bunda, Vina sayang bunda lalu tarsenyum sangat manis membuat Arini kembali menghampirinya dan mencium pipinya yang menggemaskan, belajar yang rajin ya sayang bunda juga sayang Vina, lalu mengelus rambut anak itu sebelum menutup pintu kamarnya.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD