DIRGA Point of View Setelah menunaikan ibadah selepas senja tadi, aku segera melangkahkan kakiku ke roda empat mungil berwarna putih yang diberi nama panggilan "Shiro" oleh Andien. Tadi, terlebih dahulu aku meletakkan puteri kecilku perlahan di car seat, memastikan agar ia nyaman selama perjalanan kami nanti. Sudahlah, tak perlu lagi menyematkan kata 'calon anak' pada ketiga malaikat kecil itu, toh aku sudah bertekad akan menjadikan Ibu mereka sebagai kekasihku selamanya. Setelah memastikan Cantika tetap terlelap dalam tidurnya, aku membuka pintu penumpang depan, meminta Andien yang masih terpaku diam di samping kuda besi putih ini agar segera masuk dan duduk di atas kursi kulit berwarna hitam. Aku merengkuh pinggangnya, menuntunnya masuk seraya menyentuh puncak kepalanya untuk menghin

