Part 31. Perasaan Terluka

1186 Words

Setelah Nyonya Viona pergi, bibi pelayan baru berani mendekat ke arah Frans. “Ya ampun, tuan tidak apa-apa?” “Maaf, karena aku. Bibi jadi melihat hal seperti ini.” “Maaf apanya? Saya juga sudah tahu sifat nyonya besar kok,” ucap bibi pelayan. “Saya akan membersihkan ini dan menyiapkan makan malam,” lanjut bibi pelayan sambil memungut obat yang tadi di lembar nenek Frans. “Biar aku yang bersihkan. Tolong bibi siapkan makan malam dulu saja,” pinta Frans. “Begitukah? Untung saja hari ini nyonya muda pulang terlambat. Tadi saya sangat cemas, karena takut nyonya di pukul seperti waktu itu,” ucap bibi pelayan tanpa sadar. “Saya sudah mengalami banyak hal selama menjadi asisten rumah tangga. Tapi kalau nyonya besar yang datang, saya..” “Apa yang barusan bibi katakan?” tanya Frans tanpa m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD