“Ya, aku tidak suka kalian berduaan, dan…,” sejenak Frans terdiam. Kemudian melanjutkan perkataannya kembali, “Aku kesal, otakku berusaha memahami alasannya. Tapi aku tetap saja merasa kesal. “Kena..pa?” tanya Selly yang terbata-bata. “Karena kau istriku,” jawab Frans dengan suara tegasnya. “Deg.. deg..!” “Aku harus terus bertemu dengannya karena pekerjaan.” “Aku menghargai pekerjaanmu, tapi aku harap kejadian tadi tidak terulang lagi,” ucap Frans mengingatkan. Mendengar perkataan Frans, wajah Selly memerah dan untuk mengurangi rasa malunya. Selly hendak meminum-minumannya kembali. “Berhenti minum. Wajahmu sudah merah,” ucap Frans menahan tangan Selly yang sudah memegang kaleng minumannya. “Ini bukan karena alkohol, tapi karenamu Frans. Aku hanya ingin berada di dekatmu,” batin Sel

