Membeku

1020 Words

"Saya sudah kirim di ATM mu. Silahkan kau cek." Ucapan Cantika sukses membuat air mata yang sudah membumbung di kelopak mata Liana segera mengalir. Wanita itu benar-benar terharu. Dan bahkan tak menyangka, kalau ternyata hari ini adalah hari di mana dia dibebaskan dari tempat laknat ini. "Tika," panggil Liana pada adiknya. Cantika pun segera menoleh ke arah pintu. Dan gadis cantik berwibawa itu segera meneteskan air mata. Hari yang dia impikan selama ini telah terwujud. Sungguh Cantika begitu bahagia. Dan kini gadis itu pun segera berlari menghamburkan dirinya ke pelukan Liana. Kakak yang begitu banyak berkorban untuknya. Kakak yang begitu menyayanginya. Kakak yang begitu mencintainya. "Kakak... Hiks..." Tangis Cantika benar-benar pecah. Tubuh gadis itu benar-benar berguncang kare

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD