Sahabat

1119 Words

"Apa kau memanggilku hanya untuk bicara hal ini saja?" Tanya Cantika terkekeh. Gadis itu benar-benar tak menyangka Demian begitu peduli padanya. Bahkan di saat pria itu akan pergi. Dan mungkin juga pergi dengan membawa Melia, sahabatnya. "Saya hanya merasa takut melukai Melia. Saya sangat mencintainya. Jujur saja keputusan Orlando membuat saya kacau sejak kemarin," ucap Demian menunduk lesu. "Apa harus esok kau pergi ke Indonesia?" Tanya Cantika. "Ya begitulah. Sama hal nya seperti dua tahun yang lalu. Dia dengan seenaknya membuatku menjadi CEO di sini bahkan saat pengalihan jabatan pun dia tidak hadir. Kau ingat bukan?" Tanya Demian. Cantika pun terdiam. Gadis itu mengerutkan keningnya. Benar-benar terkejut. "Aku benar-benar tak menyangka. Aku pikir, kau naik jabatan menjadi CEO ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD