Amat sangat panik

1104 Words

"Orlando dan Kak Liana... Ya Allah... Hiks..." ***** Cantika sudah tak tahu harus berbuat apa lagi. Hatinya begitu kacau. Membuat dirinya tak mampu memfokuskan pikiran untuk tetap positif. Nyatanya semua pemikiran negatif terus berputar dalam neuron otaknya. Membuat air mata tak kunjung surut dari wajahnya. Sungguh baru kali ini Cantika merasa hatinya begitu terluka. Tak menyangka sakitnya hingga membuat dadanya terasa sesak. Lagi-lagi Cantika merasa lemas. Energinya benar-benar terkuras habis. Gadis itu pun kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Memeluk bantal sambil menenggelamkan wajahnya di sana. Saat ini Cantika hanya bisa menangis. Menangisi segala kemungkinan yang membuatnya tak sanggup menjalani kehidupan selanjutnya. Sungguh sakit rasanya. Dan Cantika tak bisa membaya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD