Menemani bersalin

1066 Words

Demian terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Pria itu benar-benar khawatir akan kondisi Melia. Sungguh dia menyesali, mengapa tadi pagi dia memilih untuk menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan menemani istrinya berjalan-jalan di taman. Jantungnya terus bergemuruh. Seperti angin yang bergerak tak menentu arah. Menabrak semua benda dan membuat benda berterbangan. Demian benar-benar kalut. "Sabar, Dem. Hati-hati. Jangan terlalu buru-buru kalau terjadi hal yang tidak diinginkan malah akan membuang waktu lebih lama," ucap Kak Liana menenangkan Demian. Dia tahu persis Demian saat ini sedang benar-benar kacau. "Iya Kak." Ucap Demian singkat. "Turunkan kecepatan nya. Jangan ugal-ugalan seperti ini," ucap Kak Liana. Demian pun sedikit menarik kakinya agar tak terlalu mene

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD